Sebarkan Konten Keagamaan untuk Jaga Ketenteraman
Temanggung– Penyebaran konten keagamaan di media sosial tujuannya untuk ketenteraman dan pembinaan moral secara rutin. Untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat maka penggunaan medsos adalah tepat.
“Dalam usaha menyiarkan konten keagamaan di media sosial kita harus memahami terlebih dahulu tentang karakteristik media sosial,” ungkap Femikhirana Widjaja, Ownner Digital Clubbber & Digital Marketing Strategist, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (30/7/2021).
Ada beragam konten regular yang bisa dibagikan mulai dari kuliah subuh, renungan harian, motivasi harian, doa harian, penelaahan kitab suci, video dakwah atau renungan, liputan kegiatan sosial. Sedangkan konten live bisa berupa khotbah, sharing live dari Zoom. Sementara konten komunitas berupa kegiatan sharing bersama.
Dalam kesempatan itu, Femikhirana menjelaskan pentingnya selalu membuat konten yang menjaga toleransi beragama mengingat di dalam media sosial semua konten dibuat terbuka.
Konten yang bersifat tertutup dan hanya bisa diakses golongan tertentu paling tepat menggunakan FB Group, WA grup, Telegram Grup yang sudah dimoderasi untuk kalangan terbatas.
Perlu juga dilakukan moderasi ketat terhadap komentar yang masuk, agar admin dapat menyeleksi komentar yang positif dan menghilangkan komentar kebencian.
Tak lupa dia juga mengingatkan untuk membuat konten yang menjaga toleransi beragama karena di dalam media sosial, semua konten dibuat terbuka. Konten yang dibuat hendaknya bersifat merangkul berbagai tipikal gaya ibadah spiritual masing-masing sesuai kategori usia, kepentingan dan tingkatan pendalaman rohani.
Untuk khotbah atau dakwah tidak terlalu panjang. Karena itu, saran dia, perlu persiapan materi atau konten yang matang satu minggu sebelum tayang atau di-posting.
Narasumber lainnya, Bambang Barata Aji (Komisaris PT Visitama17 Jakarta), menjelaskan mengenai pentingnya membangun toleransi beragama di media sosial. Toleransi merupakan perilaku terbuka yang menghargai perbedaan. Prinsip bertoleransi adalah saling menghargai dan hidup berdampingan secara harmonis.
Dipandu moderator Bobby Aulia, webinar juga menghadirkan narasumber Prasidono Listiaji (Konsultan Komunikasi Pemasaran PT Katadata Indonesia), Muhammad Siswanto (Kepala MAN 4 Kebumen) dan Dinda Lourensia (Content Creator) sebagai Key Opinion Leader. (*)
Post a Comment