Revolusi 4.0 Mengubah Kebiasaan Konvensional Jadi Budaya Digital
Karanganyar – Gerakan Nasional Literasi Digital masih bergulir hingga hari ini, Jumat (18/6/2021). Pada webinar yang diselenggarakan di Karanganyar ini, salah satu narasumber, Widiasmorojati, membawakan tema kultur digital atau budaya saat berada di ruang digital kepada para peserta.
Ia mengungkapkan di era revolusi industri 4.0 masyarakat dipaksa mengenal budaya digital yang mana transformasi digital yang terjadi mengajak masyarakat untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya.
“Adanya transformasi digital membawa kebiasaan-kebiasaan berubah menjadi digital. Yang bisa kita lihat dan rasakan adalah perubahan kegiatan yang semula dilakukan secara offline kini menjadi online, yang semula konvensional menjadi serba digital. Mulai dari belanja, dating, meeting, teaching, hingga konsultasi secara online,” papar Widiasmorojati.
Perubahan dari yang konvensional ke ranah digital ini, lanjutnya, terjadi di berbagai penjuru dunia sehingga untuk mengikuti transformasi digital masyarakat tidak perlu kaget maupun bingung tetapi harus cepat beradaptasi.
“Kalau kita tidak cepat beradaptasi kita yang akan ketinggalan. Bagaimana caranya? Dengan berpartisipasi di dalamnya. Saat ini pemerintah sudah melakukannya, salah satunya dengan literasi digital ini untuk mencapai tujuan agar Indonesia cakap digital.”
“Kemudian remediasi, yaitu memperbaiki pola pikir, sikap dan perilaku dengan mengikuti perkembangan zaman,” imbuh Widi dalam paparannya.
Terakhir, cara beradaptasi dengan transformasi digital adalah dengan literasi. Yaitu scale up atau meningkatkan keterampilan baik itu membaca, menghitung, serta memecahkan masalah.
Selain itu, cakap digital sebagaimana diusung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI berpegang pada empat pilar dalam mewujudkan Indonesia yang cakap digital, yaitu digital culture, digital ethics, digital skill, dan digital safety.
”Budaya literasi ini adalah dengan mengupas bagaimana berbudaya dengan digital, bagaimana beretika, dan kemampuan apa yang perlu kita gali dalam berdigital. Lalu bagaimana keamanan yang kita lakukan dalam berdigital,” pungkasnya.
Webinar tersebut merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital, yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu.
Selain materi seputar digital culture yang disampaikan Widiasmorojati, narasumber lainnya Anang Putra Darmawan (CEO Marc Indonesia), Anggraini Hermana (praktisi pendidikan digital skill), Erfan Aryaputra (dosen UGM). Dimoderatori entertainer Thommy Rumahorbo, menampilkan Bella Ashari sebagai key opinion leader. (*)
Post a Comment