Perilaku Milenial Jadi Modal Wujudkan Kemajuan Era Digital
DEMAK: Indonesia didominasi generasi z dan milenial. Sensus penduduk 2020 mencatat total populasi Indonesia mencapai 270,2 juta jiwa atau telah naik 32,6 juta jiwa dibandingkan 2010.
"Dari data itu, saat ini aktivitas digital didominasi oleh generasi muda perempuan sebanyak 53,81 persen," kata branpreneur Edy SR saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Literasi Digital untuk Pendidik dan Peserta Didik" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Demak Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021).
Dalam webinar yang diikuti hampir 900 peserta itu, Edy menjelaskan jumlah generasi z adalah mereka yang lahir antara 1997- 2012, jumlahnya ada 74,93 juta jiwa atau 27,94 persen populasi. Sedangkan post generasi Z atau kelahiran di atas tahun 2013 jumlahnya 29,17 juta jiwa atau 10,88 persen. Adapun generasi milenial yang merupakan kelahiran 1987- 1990 jumlahnya 69,38 juta jiwa atau sebanyak 25,87 persen.
"Yang patut disyukuri, generasi-generasi muda ini generasi paling optimis," kata Edy. Optimis misalnya pada sektor pendidikan dan kebudayaan. Optimisme ini menunjukkan bahwa mereka berpotensi menjadi generasi yang terdidik dan berbudaya termasuk dalam digital.
Narasumber lain webinar itu co-founder Jelajah.live Agus Supriyo mengatakan dengan kemajuan digital saat ini, sektor pendidikan bisa kian maju dengan sentuhan teknologi yang kian memudahkan.
Agus mengatakan ada sejumlah tips pembelajaran online bagi siswa agar optimal. "Belajar bisa dilakukan dengan membuat jadwal dan menepatinya. Tentukan ruang khusus untuk belajar dan bayangkan situasi yang sama sebelum pandemi," kata dia.
Selain itu, lanjut Agus, ambil waktu untuk beristirahat dan selalu ikuti semua perkembangan yang ada.
"Tetap menjalin hubungan dengan teman-teman sekelas agar silaturahmu terjaga," kata dia.
Adapun tips pembelajaran online bagi pendidik di era digital, yakni menjadikan teknologi pendidikan sebagai asisten. "Berusahalah berinteraksi dengan siswa-siswi secara kreatif, dalam membawakan materi dan jangan lupa berikan umpan balik secara rutin," kata dia.
Selain itu pendidik perlu tetap konsisten dengan cara eksplorasi platform dan teknologi, lalu gunakan aplikasi collaborate.
"Untuk menghindari kebosanan pembelajaran online ini, guru wajib selangkah lebih maju dibanding siswa," kata dia. Misalnya kreatif dalam penyajian dan eksploratif menggunakan aplikasi pendukung.
Webinar itu juga menghadirkan narasumber pegiat Yayasan Desantara Nurkhoiron, Kasi SD dan SMP Dinas P dan K Kabupaten Demak Tri Pitoyo, dan dimoderatori Safiera serta Nindy Gita selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment