Pemuda + Kecakapan Literasi Digital = Mengguncang Dunia
Purbalingga: Sejak dulu presiden pertama RI Ir. Soekarno, sangat percaya kedigdayaan pemuda. Kaum milenia zaman sekarang sudah diprediksi punya powerful di mata salah satu founding father kita. Bahkan, sempat tercetus ucapan si Bung, ”Berikan aku seribu orangtua, maka akan kucabut Semeru sampai akarnya. Tapi, berikan aku sepuluh pemuda, maka akan kuguncang dunia.”
Pesan tegas Bung Karno itu dikutip HR Bambang Irawan, Ketua Karang Taruna yang juga Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga saat membagi pengalaman, sharing kepemudaan, dalam Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk warga Kabupaten Purbalingga, Jateng, 29 Oktober 2021.
Bambang Irawan menambahkan, di era transformasi digital saat ini ambisi Bung Karno mestinya lebih mudah diwujudkan. Kenapa? Kita tahu, dari 274,6 juta warga Indonesia, ada 202 juta yang terkoneksi internet. Dan, dari jumlah itu, 54 persen terdiri dari kaum milenial alias pemuda produktif berusia 18 s.d. 39 tahun. Ditambah dengan kecakapan dan keterampilan digital yang mumpuni, sedikit polesan kreativitas dan keberanian serta kejelian melihat peluang, maka tidak cuma sepuluh tapi jutaan pemuda Indonesia siap mengguncang dunia demi kejayaan Indonesia mendatang.
”Apa yang sudah dirintis para pemuda era 1928, 93 tahun silam tidak sia-sia. Kita pemuda penerusnya siap melanjutkan estafet kepemudaan dengan makin kreatif dan siap menghadapi era persaingan global yang makin borderless. Dengan memanfaatkan internet dan menjaga etika berinternet, makin positif dan manfaat, hasilnya akan membuat Bung Karno makin bangga,” cerita Bambang Irawan, antusias.
Mengupas topik menarik: ”Bincang Virtual, Sumpah Pemuda 1928 Vs 2021”, webinar yang dibuka dengan keynote address Presiden Jokowi dilanjut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu, diikuti tak kurang dari 500 peserta secara daring. Selain Bambang Irawan, webinar yang dipandu kreator konten Mafin Risqi itu juga menghadirkan tiga pembicara lain: Mia Anggelia, Head of Communication Bina Nusantara University; Yusuf Mars, kreator konten Padasuka TV; dan Danie Budi Tjahyono, Ketua Karang Taruna Jawa Tengah. Ikut pula bergabung Sri Rezeki, Putri Duta Wisata Jateng 2019 yang tampil sebagai key opinion leader.
Kecakapan digital di masa kini, menurut Danie Budi Tjahyono, merupakan kecakapan standar yang wajib dikuasai pemuda Indonesia tanpa terkecuali. Karena itu, kalau dikuasai dengan bijak dan santun, akan memberi kekuatan dahsyat. Bukan hanya mengguncang perekonomian nasional, tapi dunia.
Untuk bersaing di ranah global, lanjut Danie, tantangannya justru dengan menjual beragam kekuatan bangsa. Di antaranya, keragaman budaya dengan balutan nilai-nilai Pancasila yang luhur untuk mengelem persatuan dan kesatuan bangsa kita. Dengan begitu, persatuan dan kesatuan tidak mudah dipecah belah dengan ideologi radikal yang terus digelontorkan banyak pihak, termasuk pihak asing yang berkolaborasi dengan orang di negeri kita yang terprovokasi.
”Kita mesti stop dengan menandingi membuat konten-konten Pancasilais yang positif dan produktif. Banjiri terus ruang digital dengan konten positif sesuai arahan Presiden Jokowi di awal webinar. Jangan mau kalah dengan konten terorisme dan radikalisme. Pancasila teruji kuat dan kokoh menghadapi segala ujian dan guncangan. Kuncinya, bijak dan kritis memilah dan menyaring semua ideologi perusak keharmonisan kita dalam berbangsa yang terus digelontorkan secara masif,” pesan Danie, serius. (*)
Post a Comment