Optimalisasi Kecerdasan Buatan untuk Manfaat Kemanusiaan
KENDAL : Blogger dan SEO Specialist Ragil Triatmojo menuturkan kemajuan teknologi kian menciptakan banyak perangkat cerdas yang kemudian mengadopsi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Kehadiran kecerdasan buatan ini, kata Ragil, tidak hanya membuktikan adanya kemajuan teknologi yang kian pesat namun juga memiliki manfaat bagi umat manusia dan makin banyaknya pekerjaan konvensional terdigitalisasi.
“Kecerdasan buatan ini mempermudah kita dalam berbagai urusan,” kata Ragil saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Menjadi Masyarakat Digital yang Pintar” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Senin (11/10/2021).
Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Ragil mengatakan yang dibutuhkan saat ini, bagaimana pengguna cerdas dalam memanfaatkan kecerdasan buatan itu. Untuk hal-hal yang bermanfaat, bukan sebaliknya untuk merugikan orang lain.
“Kecerdasan buatan membantu kita dalam mengerjakan suatu hal karena kita seperti memiliki seorang asisten, karena memang dasarnya kecerdasan buatan yang ditanamkan ke mesin komputer untuk memiliki kemampuan tertentu seperti manusia,” kata dia.
Ragil mengatakan manfaat kecerdasan buatan itu ada banyak. Mulai dari menghemat sumber daya manusia dalam arti jumlah tenaga manusia yang dbutuhkan tidak terlalu banyak, lalu untuk meminimalkan kesalahan yang biasanya disebabkan karena human error dan dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.“Melalui kecerdasan buatan, kita juga bisa mendapat informasi lebih mudah,” kata Ragil.
Ragil mencontohkan penggunaan kecerdasan buatan dalam kehidupan sehari-hari antara lain untuk navigasi. Kemudian untuk pencarian informasi, sebagai asisten pribadi, sebagai optimasi gambar dan sekaligus hiburan.
“Contoh kecerdasan buatan untuk navigasi adalah Google Maps yang membantu kita menemukan tempat-tempat atau jalan yang belum kita ketahui sebelumnya,” kata dia.
Teknologi kecerdasan buatan ini, kata Ragil, mampu meringankan beban pekerjaan manusia dan kemudian membuatnya lebih efisien dan efektif. Misalnya dalam penerapan di pabrik-pabrik untuk membantu proses produksi dan pengemasan.
Narasumber lain webinar itu, Jota Eko Hapsoro, selaku CEO Jogjania.com mengatakan dengan kemajuan teknologi itu berbagai pihak bertanggung jawab menjaga ruang digital sesuai perannya.
“Dimulai dari keluarga yang pertama harus menjaga ruang digital dengan cara memberi pengenalan dan pendampingan dan pengawasan aktivitas digital yang dilakukan anak, khususnya anak dibawah umur,” kata Jota.
Kemudian dari dunia pendidikan juga berperan menjaga ruang digital dalam melakukan pembekalan dan edukasi formal yang berkelanjutan modern. Sedangkan jajaran pemerintah berperan membuat dan menegakkan regulasi yang mengatur ruang digital agar tetap aman dan nyaman.
“Kalangan pelaku industri teknologi juga berperan menjaga ruang digital dengan menyediakan berbagai macam produk teknologi yang aman dari berbagai ancaman,” kata dia. Selain itu warga digital juga mesti berpartisipasi secara aktif dalam menjaga lingkungan digital yang aman.
Keamanan digital, kata Jota, penting khususnya untuk berhati-hati bahaya Malware. Karena malware ini dapat memerintah gawai tanpa sepengetahuan pengguna juga bisa merusak perangkat. “Malware pengakses data penting, sehingga membuat munculnya risiko seperti kecopetan online,” kata dia.
Webinar ini juga menghadirkan narasumber Kabiro detikcom Muchus Budi R, Media Planner ceritasantri.id, Aina Masrurin serta dimoderatori Zacky Ahmad juga Kevin Benedict selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment