News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Menjadi Pelopor Masyarakat Digital yang Berbudaya

Menjadi Pelopor Masyarakat Digital yang Berbudaya

 


Cilacap - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI kembali menggelar webinar literasi digital untuk masyarakat Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kali ini dengan tema "Menjadi Pelopor Masyarakat Digital", Kamis (21/10/2021). Melalui kegiatan ini masyarakat diajak untuk meningkatkan kemampuan literasi digital: digital ethics, digital culture, digital skills, digital safety.


Dimas Satria (master of ceremony) memandu acara dengan menghadirkan empat narasumber: A. Zulchaidir Ashary (digital marketer), Choirul Fajri (Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta), Aina Masrurin (media planner Ceritasantri.id), Irfan Afifi (founder Langgar.co. Serta Gizkha Adinda (content creator) sebagai key opinion leader.


A. Zulchaidir Ashary mengatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam dua puluh tahun terakhir membuat kita hadir di masa cara berkomunikasi menjadi tak terbatas ruang dan waktu, akses informasi bisa didapatkan dengan mudah, dan mendapatkan hiburan juga bisa dilakukan hanya dalam satu genggaman tangan saja. Ya, ruang digital yang didukung dengan internet telah merubah segala cara lama ke cara-cara baru menjalani kehidupan sehari-hari. 


Namun untuk bisa tampil dengan prima di ruang digital itu dibutuhkan kecakapan digital dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi beserta pengoperasian piranti lunaknya. Hal itu menjadi skill dasar, yang pada hari ini anak usia dibawah sepuluh tahun sudah paham. 


"Lebih dari itu, kecakapan digital juga berkaitan dengan kemampuan menggunakan laman peramban untuk melakukan pencarian informasi, menggunakan media sosial dan aplikasi lainnya dan mampu memberikan rating atas pengalaman penggunaannya. Juga yang lebih advance adalah bagaimana pengguna mampu menyaring berbagai informasi dari konten hoaks, ujaran kebencian, pornografi serta konten dan informasi negatif lainnya," jelas Zulchaidir. 


Tantangan sebagai pelopor masyarakat digital adalah bagaimana mewujudkan literasi digital, kita tidak cukup hanya mampu menggunakan dan mengoperasikan teknologi tetapi juga mampu mengakses dengan lebih beretika. Serta lebih bertanggung jawab dalam menggunakan dan memperoleh informasi dengan berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif dalam menyelesaikan permasalahan. 


"Harus mengerti tentang jejak digital, bahwa apapun yang dilakukan di ruang digital selamanya akan ada. Oleh sebab itu harus selalu berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi, berkomentar. Serta selalu sadar untuk memberikan kesan positif karena yang kita lakukan akan menjadi identitas digital kita," imbuhnya.


Agar menjadi pelopor masyarakat digital yang baik harus dimulai dari kita, sebagai orang dewasa, membekali calon penerus bangsa untuk menjaga perilaku. Tidak asal sebar informasi, berkomentar dengan baik, mengajak komunikasi secara terbuka, dan tidak menyebarkan hoaks. 


Irfan Afifi menambahkan bahwa dalam berbudaya digital pada intinya adalah mengasah nilai baik dari dalam diri untuk diaktualisasikan ke ruang digital. Budaya digital harus merepresentasikan nilai kemanusiaan yang menjadi pandu dalam berinteraksi di ruang digital.


"Sebenarnya nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan itu sudah diajarkan melalui falsafah bangsa kita yaitu Pancasila. Prinsip kemanusian yang adil dan beradab adalah terus mengasah nilai baik yang didasarkan pada nilai bangsa, keagamaan dan spiritual juga," ujarnya.  


Pelopor masyarakat digital adalah yang mampu menjadikan era digital pada genggaman untuk dikendalikan, serta menggerakkan orang untuk memproduksi kebaikan dan konten positif di ruang digital. (*)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment