Membangun Kompetensi dan Etika Guru Di Era Digital
PEKALONGAN: Online learning saat ini bisa menjadi sebuah jawaban alternatif dalam mendukung transformasi digital untuk pendidikan yang lebih bermutu.
”Pandemi covid telah memicu percepatan proses perubahan sehingga keterampilan digital menjadi keharusan untuk beradaptasi, termasuk dunia pendidikan yang menuntut belajar dari rumah,” kata pegiat kewirausahaan sosial Yuni Mustani saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema "Transformasi Digital untuk Pendidikan yang Lebih Bermutu" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (29/10/2021).
Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Yuni membeberkan di masa awal pembelajaran online, ada banyak persoalan yang muncul akibat perubahan ekstrem itu.
Antara lain learning loss atau penurunan kualitas belajar dengan tingkat penyerapan materi hanya 33 persen, lalu siswa putus sekolah akibat keterbatasan akses, keterbatasan sumber daya, dan kesehatan mental. Serta kemampuan menangkap pelajaran lemah akibat kurangnya dukungan lingkungan.
Adaptasi aplikasi e-learning juga tercatat saat itu kurang optimal. Di mana dari berbagai aplikasi yang disediakan sebanyak 44 persen siswa tidak menggunakannya. Meskipun berbagai layanan belajar seperti ruang guru, rumah belajar, Quipper, zenius, sekolahmu, Edmodo, brainly, dan Google for education tersedia.
Yuni menuturkan dalam krisis apapun selalu ada peluang. Hasrat belajar teknologi selama pandemi jadi meningkat. Warga dunia belajar tanpa batas, dan menemukan cara belajar murah seperti e-book yang fleksibel.
”Di sinilah awal generasi mandiri terbentuk, ada kedewasaan, paham tanggung jawab pribadi dan sosial, kemandirian dan disiplin tercipta,” kata dia.
Sementara itu, ujar Yuni, tugas pendidik di era ini mengasah keterampilan menggunakan aplikasi fitur yang tersedia agar gampang diakses siswa. Pendidik perlu memiliki keterampilan merancang, menyajikan dan memilih materi secara kreatif karena waktu terbatas. “Pendidik perlu memiliki keterampilan berkomunikasi, menyampaikan materi dan menjelaskan bila siswa tidak paham,” kata dia.
Narasumber lain seorang guru PAI, Heri Nugroho menuturkan dalam era ini kode etik guru pun berkembang. Guru perlu secara sendiri-sendiri atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
“Guru perlu menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan,” kata dia. Guru juga mesti secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdiannya.
”Guru perlu melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan,” kata dia.
Webinar itu juga menghadirkan narasumber pemred agendaindonesia.com Prasidono Listiaji, Direktur IDEA Institute Jafar Ahmad serta dimoderatori Mafin Rizqi dan Sri Rejeki selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment