Kuasai Ruang Digital, Manfaatkan Aplikasi untuk Eksistensi dengan Prestasi
Gunung Kidul - Era digital menuntut pendidik dan peserta didik untuk memahami dan menguasai teknologi untuk pembelajaran. Hal ini dibahas dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan tema "Menjadi Pelajar Berprestasi di Era Digital", Selasa (19/10/2021).
Diskusi dimoderatori oleh entertainer Bobby Aulia dan menghadirkan empat narasumber: Akhmad Khoirul Anwar (dosen DKV Universitas Sahid Surakarta), Khuriyatul Husna (dosen Universitas Lancang Kuning), Imam Wicaksono (praktisi pendidikan), Purwanto (Ketua MKKS SMP Kabupaten Gunung Kidul). Serta Puty Nurul (tv journalist) sebagai key opinion leader. Masing-masing narasumber menyampaikan tema diskusi dari sudut pandang empat pilar literasi digital: digital ethics, digital culture, digital safety, dan digital skills.
Narasumber Akhmad Khoirul Anwar mengatakan bahwa media digital sangat terbuka lebar memberikan peluang untuk pendidikan dan pembelajaran. Akses sumber informasi semakin mudah dan bervariasi. Namun disisi lain peluang kejahatan juga tidak menutup kemungkinan terjadi. Oleh sebab itu literasi digital menjadi penting untuk dipahami.
Digitalisasi bagi siswa diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Penggunaan gawai perlu diarahkan untuk mengakses konten-konten edukasi dan situs-situs pembelajaran. Pun dengan guru dapat membimbing putra-putrinya dengan membuat konten pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai media digital.
"Siswa masa kini cenderung tertarik dengan konten visual, audio, dan audio visual. Gawai dapat dimanfaatkan untuk membuat jenis konten tersebut, misalnya motion graphic sebagai bahan pembelajaran," jelas Akhmad Khoirul Anwar kepada 160-an peserta diskusi.
Guru perlu mengedukasi siswa bahwa aktivitas digital berisiko terjadi kejahatan digital sehingga dalam bermedia perlu kehati-hatian. Apapun yang dilakukan di internet kalau tidak mawas dengan perilaku dapat berpotensi terjadi kejahatan digital. Akses internet harus dilindungi bukan hanya dengan keamanan internet, tetapi juga dengan cara-cara beradab, bertabiat yang bagus, dan rasa tanggung jawab oleh masing-masing individu.
"Menjaga keamanan digital dengan berpikir dulu sebelum mengunggah dan membagikan, berpikir kritis agar tidak terjebak informasi yang salah dan terhindar dari masalah hukum. Selalu logout setelah mengakses internet menggunakan perangkat publik, dan tidak terlalu mengekspos informasi privat ke ruang publik," imbuhnya.
Aman berdigital dengan tidak asal klik tautan dan klik iklan, serta menggunakan piranti lunak resmi. Berhati-hati dengan tindakan pembajakan konten dan tindakan yang melanggar hukum lainnya.
Khuriyatul Husna menambahkan bahwa yang menjadi masalah di era digital adalah bagaimana keberimbangan akses internet antara kegiatan produktif dan positif dengan kegiatan yang sifatnya hiburan semata. Jangan sampai penggunaan gawai dihabiskan untuk mengakses hal-hal yang tidak bermanfaat.
Oleh sebab itu pilar digital skill mengajak masyarakat untuk dapat meningkatkan kemampuan dan mengoptimalkan penggunaan gawai dalam hal ini untuk mendapatkan pembelajaran yang lebih luas. Salah satunya dengan mengoptimalkan penggunaan mesin pencarian informasi dan memanfaatkan aplikasi untuk menunjang pembelajaran.
"Mencari informasi akan lebih optimal ketika mampu menggunakan kata kunci yang spesifik. Menggunakan kata yang memiliki arti sama, menggunakan kalimat tanya. Menambahkan jenis file untuk mencari informasi dalam format tertentu seperti pdf, doc, dan lainnya. Menggunakan tanda kutip, tanda plus, atau tanda minus untuk pencarian yang lebih spesifik lagi," urai Khuriyatul Husna.
Tren penggunaan aplikasi percakapan juga banyak dimanfaatkan guru dan siswa untuk berbagi informasi. Serta banyak aplikasi belajar seperti Ruang Guru, DuoLingo, atau situs belajar Rumah Belajar untuk memperoleh penjelasan materi pembelajaran yang lebih lengkap.
"Di era digital kita harus menguasai ruang digital dan memanfaatkan aplikasi belajar. Tunjukkan eksistensi dengan prestasi dengan memanfaatkan teknologi," tutupnya. (*)
Post a Comment