Keberagaman Budaya dalam Pembelajaran Digital perlu Dijaga
Jepara - Literasi media merupakan kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi dan mengkomunikasikan pesan dalam pelbagai bentuknya. Tujuan literasi media memberikan kontrol atas interpretasi pesan media yang merupakan hasil konstruksi.
Hal tersebut dikatakan oleh Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Ahmad Faridi, dalam webinar literasi digital dengan tema “Metode Pembelajaran Di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada 22 Juli 2021.
Faridi mengatakan budaya merupakan gagasan dan rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan masyarakat. Budaya juga sebuah cipta, karya, dan karsa manusia.
Sedangkan cara media massa menyajikan ide budaya yakni media membantu warga mengidentifikasi dan mendiskusikan kode perilaku yang dapat diterima dalam masyarakat. “Media mempelajari apa dan siapa yang diperhitungkan di dunia kita, serta mengapa mereka begitu penting,” katanya.
Faridi mengatakan media menentukan apa yang dipikirkan orang lain tentang kita, dan apa yang dipikirkan orang-orang “seperti kita” memikirkan orang lain pola interaksi sosial, atau perilaku. Baik itu apa yang harus dilakukan, kapan dan dimana.
Faridi menjelaskan, sedangkan untuk produk budaya berupa kreasi berwujud atau tidak berwujud dari budaya tertentu. Mencerminkan perspektif budaya.
Menurutnya, dalam berinteraksi, masyarakat harus menghargai keragaman budaya Indonesia saat ditampilkan di ruang digital. “Perbedaan budaya jangan dijadikan alat untuk melakukan tindak diskriminasi,” ucapnya.
Narasumber lainnya, Dosen Ilmu Administrasi FISIP UNHAS Makassar, Hasniati mengatakan perlu adanya kompetensi mengakses perangkat keras dan lunak. Kemudian kompetensi menyeleksi berbagai perangkat keras dan lunak, serta kompetensi memahami perangkat keras dan lunak dalam penggunaan media digital.
“Di samping itu juga kompetensi menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi, mendistribusikan, berpatisipasi, dan berkolaborasi,” tuturnya.
Hal yang tak kalah penting yakni digital Safety yaitu kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
Hasniati mengatakan untuk perlindungan perangkat keras yang menyimpan beragam informasi: foto, video, data keuangan, data pribadi dan lainnya yakni dengan memakai kata sandi kuat (kombinasi angka, huruf, dan symbol). Lalu, otentifikasi sidik jari, otentifikasi wajah, gunakan antivirus dan selalu diupdate.
Sedangkan perangkat lunak berupa Aplikasi, Find my device, yakni dengan melakukan back up data, antivirus, tidak gunakan software bajakan, menggunakan enkripsi, menghapus history atau cookies.
“Satu sandi untuk satu aplikasi, pastikan tidak ada orang yang tahu atau melihat termasuk kamera pengintai, dan ganti secara berkala,” ucapnya.
Dipandu moderator Zacky Ahmad, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Suyanto (Pengawas Madrasah Kantor Kemenang Kabupaten Grobogan), Annisa Choiriya Muftada (Social Media Communication PT Cipta Manusia Indonesia), dan Influencer Andana Kay, selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment