Dunia Pendidikan Saat Ini Sedang Diuji
Pati – Pengawas Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan, Suyanto, menyatakan dunia pendidikan saat ini sedang diuji oleh gelombang kehadiran pandemik Covid 19. Kondisi yang sebelumnya tidak pernah terprediksi dan membawa konsekuensi-konsekuensi sosial di masyarakat.
“Pada masa ini lembaga pendidikan harus menghadapi tantangan mendesak untuk melindungi keberlanjutan iklim belajar akibat pengaruh dari musibah yang bernama virus Corona,” ujarnya saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Senin (26/7/2021).
Menyampaikan paparannya pada webinar bertema ”Strategi Membangun Kecakapan Digital Bagi Pengajar”, Suyanto menjelaskan terjadinya perubahan secara besar-besaran dan secara fundemental itu mengubah semua sistem, tatanan dan landscape yang ada ke cara-cara baru, termasuk di dunia pendidikan.
Sebagai gambaran, akibat terdampak pandemi tercatat 646,2 ribu Satuan Pendidikan dan 68,8 juta siswa belajar dari rumah. Kemudian, 4,2 juta guru dan dosen juga belajar dari rumah. Pada awal-awal pandemi pembelajaran pembelajaran berbasis teknolologi belum optimal alias banyak tantangan. Pemerintah kemudian turun tangan memberikan fasilitasi pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi pendidik dan peserta didik antara lain berupa pembelian pulsa, paket data, atau layanan pendidikan daring berbayar bagi.
Keterlibatan pemerintah juga pada aspek Kurikulum Darurat, yaitu kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat. Oleh karena itu semua aspek yang berkenaan dengan perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil belajar disesuaikan dengan kondisi darurat yang terdapat dan dirasakan oleh setiap satuan pendidikan madrasah.
“Madrasah dapat melakukan modifikasi dan inovasi dalam bentuk struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain sebagainya. Pada masa darurat, seluruh siswa harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan pembelajaran dari madrasah. Kegiatan pembelajaran tidak hanya mengandalkan tatap muka antara guru dengan siswa, tetapi siswa dapat melakukan belajar dari rumah dengan bimbingan/pemantauan oleh guru dan orang tua,” paparnya.
Narasumber lainnya, Kepala MAN 1 Karanganyar, Lanjar Utami, menyatakan pada pendidikan era digital guru dituntut harus cakap, kreatif menggunakan teknologi serta ikut menemukan inovasi pembelajaran digital.
Selain itu, juga memiliki kemampuan komunikasi dan kolaborasi. “Ini karena selama pandemi segala aktivitas pembelajaran digerakkan melalui teknologi digital,” ucapnya.
Dipandu moderator Rara Tanjung, webinar juga menghadirkan narasumber Septa Dinata (Researcher Paramadina Public Policy), Daru Wibowo (Lecturer of Komunikasi Pemasaran) dan Nanda Candra (Musisi) selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment