Dengan Gadget di Tangan Semua Informasi Diperoleh Sekejap
Semarang – Pada era digital dan modern saat ini penyebaran informasi tidak dapat dibendung lagi. Dengan koneksi internet dan gadget di tangan, dalam sekejap saja semua informasi dapat diperoleh secara mudah dalam waktu yang singkat.
“Kondisi ini membuktikan bahwa teknologi dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan. Jika dahulu masyarakat yang ingin mencari berbagai informasi melalui buku, koran dan media cetak, kini melalui internet lebih cepat,” ujar Augustin Rina Herawati, Pengajar Universitas Diponegoro, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (29/9/2021).
Namun demikian tidak semua informasi diterima begitu saja secara mentah-mentah melainkan diperlukan kemampuan memilih dan memilahnya. Ini penting supaya informasi tersebut bermanfaat dan berguna, misalnya informasi seputar kesehatan.
Dengan cara seperti itu, seseorang dapat terhindar dari kemungkinan memperoleh informasi palsu. ”Pada era ini dunia maya banyak informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah hoaks, yang disebarkan oleh sejumlah oknum tidak bertanggung jawab,” ucapnya.
Apabila tidak ada kehati-hatian, netizen bisa dengan mudah termakan tipuan hoaks tersebut bahkan ikut menyebarkannya, tentu hal itu akan merugikan pihak lain.
Narasumber lainnya, I Nyoman Yoga Segara selaku Dosen UHN IGB Sugriwa Denpasar – IAPA, menambahkan kesalahan mencari informasi bisa mengakibatkan misinformasi atau salah informasi.
Informasinya tersebut salah tapi orang yang menyebarkannya percaya itu benar. Penyebaran informasi seperti ini dilakukan untuk tujuan baik alias tak ada tendensi untuk membahayakan orang lain.
Namun apabila terjadi disinformasi di mana si penyebar informasi tahu bahwa informasi itu memang salah namun sengaja menyebarkan maka bisa membahayakan orang lain.
Pengguna internet, lanjut dia, perlu juga mengerti tentang malinformasi. Informasi itu sebetulnya benar. Sayangnya, digunakan untuk mengancam keberadaan seseorang atau sekelompok orang dengan identitas tertentu. Malinformasi bisa dikategorikan hasutan kebencian.
Dipandu moderator Bella Ashari, webinar bertema ”Memilih dan Memilah Informasi yang Bertanggung Jawab” kali ini juga menghadirkan narasumber Rhesa Radyan Pranastiko (Digital Marketer), AP Tri Yuningsih (Dosen FISIP UNDIP), Hendrar Prihadi (Walikota Semarang) sebagai Keynote Speech, Ganjar Pranowo (Gubernur Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Oka Fahreza (TV Presenter) sebagai Key Opinion Leader. (*)
Post a Comment