Belajar Daring Jadi Pola Kebiasaan Baru
Pekalongan – Pandemi Covid-19 sejak awal Maret 2020 yang melanda Indonesia berdampak signifikan salah satunya terhadap sistem belajar-mengajar pada. Sektor pendidikan dari berbagai tingkatan pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai perkuliahan, mengalami perubahan.
“Pembelajaran tatap muka digantikan dengan pembelajaran jarak jauh melalui berbagai media komunikasi online, seperti WhatsApp, Telegram, Instagram, Zoom Meeting, Google Meet atau media lain,” ujar Ipah Ema Jumiati (Lektor Kepala), saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (23/7/2021).
Kampus dituntut untuk mampu melaksanakan pembelajaran daring atau online secara efektif. Akhirnya, pemberlakuan aktivitas belajar daring menjadi pola kebiasaan baru siswa dan mahasiswa.
“Keberlangsungan pembelajaran daring ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan mahasiswa. Muncul berbagai dampak positif dan negatif yang dirasakan mahasiswa selama proses perkuliahan,” ungkapnya.
Adapun dampak negatif pembelajaran daring di antaranya mahasiswa yang berdomisili di daerah pelosok dengan jaringan internet tidak stabil terkendala mengakses pembelajaran. Mereka pasti membutuhkan kuota internet lebih banyak dari biasanya. Mahasiswa yang tidak memiliki keuangan lebih akan mengalami kesulitan.
“Kegiatan pembelajaran secara online juga membuat kita harus menatap laptop atau gadget selama berjam-jam sehingga membuat kesehatan mata mahasiswa menjadi menurun,” kata wanita bergelar Doktor itu.
Secara singkat, lanjut dia, adaptasi kebiasaan baru atau new normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun dengan ditambah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.
Diakui, selama masa pandemi beberapa aspek kesehatan dan sosial-ekonomi mengalami penurunan. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang mulai kembali bangkit dan mencoba menerapkan adaptasi kebiasaan baru ini.
Narasumber lainnya seorang peneliti, Ahmad Wahyu Sudrajad, pada webinar bertema Adaptasi Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19 kali ini juga mengakui pembelajaran online memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif di antaranya muncul berbagai platform sehingga program pembelajaran online lebih efektif. Aplikasi pembelajaran online dikembangkan dengan menyediakan fitur-fitur yang memudahkan, seperti Zoom Meeting, Google Meet, Microsoft Teams.
Dipandu moderator Ayu Perwari, webinar juga menghadirkan narasumber Immaduddin Idrissobir (Digital Practitioner), Adibatus Syarifah (Kepala MTsN Blora) dan Tommy Boly (Top 4 Team Isyana The Voice Indonesia 2019) sebagai Key Opinion Leader. (*)
Post a Comment