Aspek Digital yang Perlu Dimiliki Guru dan Murid untuk Pembelajaran Online
Jepara - Dampak perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini, telah membuat hampir semua sektor kehidupan manusia menjadi semakin dimudahkan. Salah satunya yakni sektor pendidikan yang telah banyak memanfaatkan kecanggihan teknologi guna memperlancar proses pembelajaran.
Penggunaan teknologi terbukti dapat meningkatkan minat belajar anak karena tampilan yang lebih menarik sehingga akan terhindar dari rasa jenuh selama mengikuti pelajaran.
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dian Wisnuwardhani mengatakan dalam penggunaan teknologi di sektor pendidikan ini, penting pula bagi peserta didik maupun guru memiliki literasi digital.
“Ada empat pilar literasi digital yang perlu dimiliki,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Saatnya Peserta Didik dan Guru terampil Belajar Daring” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Kamis (28/10/2021).
Literasi digital yang perlu dimiliki yang pertama yakni skills, yaitu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi serta sistem operasi digital.
Selanjutnya yaitu culture, yaitu membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian ethic yaitu menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan data kelola etika digital.
Kemudian pilar literasi berupa safety, yakni mengenal, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital.
“Aspek yang diperlukan untuk dimiliki yakni pengetahuan mengenal mesin pencari dan aplikasi. Kemudian, menumbuhkan kesadaran untuk menggunakan dan memanfaatkan mesin pencari dan aplikasi serta kesadaran untuk check and rechek sebelum dan sesudah menggunakan mesin pencari dan aplikasi,” katanya.
Manfaat penggunaan teknologi yang diaplikasikan untuk sektor pendidikan, sebagai sarana pendukung bagi siswa dan pendidik untuk mencari informasi yang lebih luas, selain menggunakan sumber dari buku dan media cetak.
Kemudian juga bisa meningkatkan kemampuan belajar karena informasi yang ada di Internet lebih update sehingga para siswa bisa dengan mudah mengakses informasi-informasi baru yang diperlukan, tentu saja di bawah pengawasan guru.
Selain itu juga, proses pembelajaran dapat dipermudah dengan adanya teknologi dalam pendidikan. Misalkan guru dapat memberikan materi atau tugas belajar melalui email sehingga peserta didik bisa segera menyelesaikan dan mengumpulkan tugas tersebut.
Narasumber lainnya, praktisi pendidikan Ahmad Thoha Faz mengatakan, dalam era digital pengguna perlu memiliki intuisi agar bisa berhati-hati dalam memanfaatkan perangkat digital.
Untuk menjalankan intuisi ini salah satunya dengan menerapkan etika digital. “Intuisi sebagai gagasan atau ide yang hadir berdasarkan naluri, intuisi ini ada saat bawaan lahir namun bisa dilatih,” ucapnya.
Webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Kunti Muflihah (pengawas PAI Kabupaten Karanganyar), dan Bang Aswar (Founder Pure Consciousness Indonesia). (*)
Post a Comment