1.000 Peserta Ikuti Webinar Pendidikan Bermutu untuk Generasi Anak Digital
KEBUMEN: Sebanyak 1.000 lebih peserta antusias mengikuti
webinar literasi digital bertema "Pendidikan Bermutu untuk Generasi Anak Digital" yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat (22/10/2021).
Hadir dalam webinar itu sejumlah narasumber menarik. Seperti dosen Kebijakan Publik Universitas Jenderal Soedirman Dwiyanto Indiahono, praktisi komunikasi senior/consultant Opal Communication Setyo Nugroho, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah IX Jawa Tengah Dwi Yuliati Mulyaningsih serta dosen UNMU Kebumen Mustolih.
Webinar yang berlangsung secara atraktif itu dimoderatori Neshia Sylvia dan Aprilia Arista selaku key opinion leader. Narasumber Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah IX Jawa Tengah Dwi Yuliati Mulyaningsih pada kesempatan paparannya menguraikan soal konsep pendidikan manusia utuh.
"Pendidikan mesti menjadi proses pengembangan potensi manusia secara terintegrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan perubahan perilaku dalam bentuk kompetensi paripurna," kata Dwi.
Dwi menjelaskan kompetensi paripurna yang dimaksud meliputi pengetahuan kognitif, sikap dan perilaku akhlak mulia serta keterampilan.
"Pendidikan bermutu dengan media digital seyogyanya diarahkan dalam pengertian bahwa proses komunikasi yang terjadi di dunia maya sama dengan komunikasi di dunia nyata. Yaitu melibatkan etika dan nilai sosial," kata Dwi.
Maka, lanjut Dwi, dalam berinteraksi dalam media pun kita diajak untuk menyadari tanggung jawab dan prinsip etika. Dengan arah ini, pendidikan menjadi kompas yang menentukan arah hidup manusia.
"Arah itu meliputi empat pilar pendidikan yakni belajar untuk mencari tahu, belajar untuk mengerjakan, belajar untuk menjadi, belajar hidup bersama dalam kedamaian," tegasnya.
Dwi mengatakan sejumlah strategi dalam membangun sekolah yang bermutu, berkarakter dan berprestasi bisa dilakukan dengan diferensiasi, mutu, hasil literasi, branding, juga marketing. Pendidikan berkualitas akan menghasilkan lulusan dengan kompetensi paripurna baik kecerdasan intelektual, sikap dan perilaku serta keterampilan.
Narasumber lainnya, dosen UNMU Kebumen Mustolih mengatakan orang tua perlu mewaspadai anak-anaknya terjebak kecanduan gawai.
"Ketergantungan dengan segala kemudahan yang ditawarkan gawai itu pada akhirnya menimbulkan kecanduan. Ada yang kecanduan belanja, kecanduan main game, kecanduan menggunakan aplikasi, tiktok, kecanduan berselancar di media sosial dan sejenisnya," kata dia.
Yang menakutkan salah satunya jika kecanduan gawai dan terkena nomophobia, yang membuat anak saat memegang apapun seperti melihat handphone.
Mustolih mengatakan cara aman bermedia digital tak lain dengan mengembangkan kreativitas dan pengalaman dengan gawai.
Pengalaman itu meliputi keterampilan mengolah kata, suara, angka, gambar dan sebagainya. Pengalaman juga dapat melalui pengenalan berbagai bentuk media digital seperti website, media sosial, perangkat lunak dan aplikasi layanan.
"Ajarkan anak berkolaborasi agar tak tersesat, anak-anak perlu belajar berinteraksi dan bekerja sama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya dan keterampilan. Oleh karena itu keterampilan berkomunikasi, bernegosiasi, menghargai pendapat orang lain hingga membagi tugas harus dikuasai oleh anak," tegasnya. (*)
Post a Comment