Wisatawan Datangi Yogya Saat PPKM Level 3, Sultan Disuntakke Malioboro Kabeh
WARTAJOGJA.ID : Raja Keraton yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X tak habis pikir wisatawan dari luar daerah kian banyak yang berdatangan ke Yogyakarta yang jelas-jelas masih menutup seluruh obyek wisatanya di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 saat ini.
“Kebijakan wisata di Yogya, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur itu sama di masa PPKM Level 3, semua obyek wisata masih tutup, tapi kenapa mereka masih nekat datang ke Yogya?” ujar Sultan Senin 13 September 2021.
Sultan heran ketika wisatawan luar Yogya dengan antusuias datang dengan berombongan, memakai kendaraan pribadi dan juga bus-bus yang dikoordinir berbagai biro perjalanan. Menurutnya, biro-biro perjalanan sebenarnya pun tahu jika semua destinasi di Yogyakarta masih tutup di masa PPKM Level 3 ini.
“Karena semua obyek wisata close (tutup) akhirnya semua wisatawan itu disuntakke (diturunkan) di Malioboro,” ujar Sultan.
Sultan justru curiga, aksi nekat membawa wisatawan dalam jumlah besar ke berbagai luar daerah untuk datang ke Yogya di masa PPKM Level itu hanya untuk mengacukan situasi Covid-19 yang kini tengah melandai di Kota Gudeg.
“Karepe pingin gawe Yogya merah meneh atau apa (maunya membuat Yogya naik ke zona merah Covid-19 lagi atau apa)” ujar Sultan.
“Semua pelaku travel di Jawa, semua pemilik bis, juga pasti tahu kalau destinasi Yogya itu masih tutup semua. Tapi kenapa membuat program agar bisa kirim wisatawan ke Yogya, maunya apa? Sekedar cari duit atau apa saya nggak tahu,” Sultan menambahkan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardja menegaskan di masa PPKM Level 3 ini Yogyakarta hanya mengijinkan tiga destinasi untuk ujicoba beroperasi yakni Tebing Breksi di Kabupaten Sleman, Hutan Mangunan di Kabupaten Bantul dan Kebun Binatang Gembira Loka di Kota Yogyakarta.
“Tiga destinasi itu pun diujicoba atas persetujuan pemerintah pusat,” ujar Singgih. Menurut Singgih untuk tiga obyek yang akan diujicoba itu menerapkan dua sistem skrining bagi wisatawan. Pertama skrining kesehatan dengan aplikasi PeduliLindungi dan kedua skrining melalui reservasi online melalui aplikasi VisitingJogja milik Dinas Pariwisata DIY. (Cak/Rls)
Post a Comment