Rahasia Fitur Mesin Pencarian untuk Dapatkan Informasi Lebih Efektif
Blora - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menggelar webinar literasi digital untuk masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dengan tema "Literasi Digital Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Didik dan Peserta Didik", Senin (27/9/2021). Literasi digital tersebut meliputi digital ethics, digital skills, digital safety, digital culture.
Fikri Hadil (aktor) memandu webinar dengan mengajak empat narasumber: Krisna Murti (dosen Universitas Sriwijaya), Gervando Jeorista Leleng (Co-founder Localin), Mustaghfiroh Rahayu (dosen Universitas Gadjah Mada), Endang Rukmiati (sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Blora). Juga hadir dalam diskusi, Sherrin Tarla (musisi) sebagai key opinion leader.
Sekretaris Dindik Blora Endang Rukmiati mengatakan pembelajaran daring merupakan bentuk upaya adaptasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Karena keterpaksaan kondisi pandemi, warga pendidikan tidak punya persiapan matang dan dipaksa lebih melek digital.
Bukan sekedar menggunakan teknologi untuk hiburan lagi tetapi memanfaatkan media digital untuk melakukan proses kegiatan belajar mengajar, membuat materi yang dapat disampaikan secara daring, serta menggunakan berbagai platform digital sebagai ruang kelas.
"Sebagai ruang kelas dan diskusi materi pembelajaran guru dan murid mulai akrab dengan Google Meets, Google Classroom. Pun dengan Google Form untuk membagikan materi dan memberikan soal latihan yang dapat diunduh oleh semua murid," jelas Endang kepada 500-an peserta diskusi.
Di lain sisi, ia menyoroti bahwa pendidikan karakter tidak dapat diajarkan melalui media digital. Etika dan etiket dalam berinteraksi dan komunikasi perlu diajarkan untuk membentuk karakter murid sebagai warga Indonesia yang memiliki budaya unggah ungguhnya.
"Yang ditekankan dalam etika, khususnya dalam pembelajaran daring, adalah menggunakan media digital sebagai sarana untuk berinteraksi secara virtual dengan baik dan tidak menjatuhkan orang lain," terangnya.
Sementara itu dosen Universitas Gadjah Mada Mustaghfiroh Rahayu menambahkan bahwa pendidikan online menjadi hal tak terelakkan. Meski demikian pelaksanaannya lebih fleksibel, memungkinkan belajar sesuai kebutuhan, mudah diakses dan menawarkan berbagai pilihan sumber informasi.
"Cakap digital saat ini menjadi kunci pendidikan online. Tidak hanya kecakapan dasar digital seperti mengoperasikan perangkat digital tetapi diiringi kompetensi digital untuk dapat memproses informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk," jelasnya.
Kecakapan digital yang penting dikuasai baik sebagai tenaga didik dan peserta didik adalah cakap menggunakan mesin pencarian informasi. Mesin pencarian merupakan tools paling sering digunakan untuk membantu memperkaya informasi.
"Ada cara-cara efektif untuk melakukan pencarian dengan hasil seperti yang diinginkan. Menggunakan tanda kutip untuk pencarian topik yang lebih spesifik; menambahkan tanda bintang untuk mencari informasi dengan kata yang hilang; gunakan kata "related" untuk hasil yang serupa; menggunakan tanda titik dua dan angka untuk mencari data pada kurun waktu tertentu," urai Mustaghfiroh Rahayu.
Kecakapan digital juga meliputi kemampuan individu untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan teknologi serta mengelola dan mengatur informasi. (*)
Post a Comment