PPKM Turun Ke Level 3, Pemda: Jangan Ke Yogya Dulu
Yogyakarta : Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta masyarakat khususnya wisatawan tak tenggelam dalam eforia pasca pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turun statusnya dari Level 4 ke Level 3 per Senin 6 September 2021.
“Kalau nanti eforia ‘Wah Yogya sudah Level 3’ lalu orang datang semua ke Yogya, berat bagi kita,” kata Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji Selasa 7 September 2021.
Aji menuturkan, saat ini belum ada sistem yang cukup mendukung untuk memantau kesehatan wisatawan khususnya yang memakai jalur darat dengan kendaraan pribadi dan umum.
Berbeda jika wisatawan itu menggunakan jalur darat kereta api yang mensyaratkan adanya test antigen atau jalur udara yang menerapkan skrining bebas Covid-19 dengan hasil test PCR.
“Apalagi untuk tempat-tempat khusus yang terbuka seperti kawasan Malioboro cukup susah dikontrol dengan aplikasi Peduli Lindungi, karena semua aksesnya bisa dimasuki,” kata Aji.
“Jadi harapan kami di PPKM Level 3 ini jangan datang dulu ke Yogyakarta, tunggu nanti setidaknya kalau PPKM Yogya sudah Level 2,” Aji menambahkan.
Himbauan untuk tak berwisata dulu ke Yogya ini tak hanya ditujukan bagi mereka dari luar Yogya. Namun juga wisatawan lokal atau dari dalam Yogya sendiri.
“Warga lokal pun kami harap jangan berwisata dulu, di rumah dulu karena PPKM Level 3 ini Covid-19 nya masih bisa melonjak lagi,” kata Aji.
Walaupun, Aji melanjutkan, untuk destinasi wisata di masa PPKM Level 3 ini akan ada obyek yang diujicoba pembukaan namun jumlah obyek dan kapasitas kunjungan masih sangat dibatasi.
Destinasi yang boleh ujicoba di masa PPKM Level 3 hanyalah obyek yang diijinkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang keputusannya akan keluar awal pekan ini.
“Kalau misalnya Pantai Parangtritis tidak masuk dalam list Kementerian Pariwisata itu jelas tidak boleh beroperasi, masih harus ditutup dulu,” ujar Aji.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X juga menuturkan untuk pembukaan destinasi wisata, semua harus tunduk dengan keputusan pemerintah pusat alias tak boleh mengambil inisiatif buka sendiri.
“Yogyakarta akan tetap mengikuti apapun yang diputuskan pusat, kami tidak mungkin mengambil keputusan yang bertentangan termasuk soal destinasi wisata,” kata Sultan.
Sultan memprediksi soal ujicoba pembukaan destinasi wisata ketentuannya diperkirakan tak akan jauh berbeda dengan perlakuan pada pusat perbelanjaan atau mall. Yakni dengan penerapan aplikasi Peduli Lindungi. (Noe/Jak)
Post a Comment