Mulai Lagi Sekolah Tatap Muka PPKM Level 3, Yogya : Covid-19 Muncul Tutup Lagi
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menggelar uji coba sekolah tatap muka kembali pasca pemerintah pusat menurunkan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah itu dari Level 4 menjadi Level 3 per Senin 6 September 2021.
“Untuk ujicoba tatap muka di masa PPKM Level 3 ini nanti hanya boleh terisi 50 persen dari total kapasitas kelas untuk jenjang SMA/SMK, sedangkan untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) maksimal 60 persen,” kata Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji Selasa 7 September 2021.
Ujicoba tatap muka sekolah di DIY sebelumnya sempat digelar untuk sepuluh SMA/SMK pada medio April-Mei lalu. Namun akhirnya ujicoba itu dihentikan serentak pada pertengahan Juni pasca Covid-19 melonjak tajam seiring temuan penularan dari varian Delta.
“Tentu saja jika muncul kasus di sekolah yang ujicoba itu langsung kami tutup lagi, tidak boleh ada satu pun kasus penularan,” kata Aji.
Untuk kapan dimulainya pelaksaan tatap muka sekolah ini, Aji menuturkan telah menginstruksikan Dinas Pendidikan segera melakukan pemetaan terhadap sekolah-sekolah yang dinilai layak menggelar tatap muka itu.
Begitu pemetaan selesai, Pemda DIY langsung akan mengijinkan sekolah ujicoba tatap muka.
“Kemarin malam (Senin) kami sudah meminta dinas pendidikan DIY memetakan sekolah yang bisa ujicoba itu, dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk yang jenjang SMP dan SD,” kata Aji.
Selain pemetaan sekolah yang layak ujicoba, Aji menuturkan dalam ujicoba ini perlu kembali disusun standar operasional prosedur (SOP) pembelajaran juga simulasi.
Diantaranya untuk mengatur bagaimana pembelajaran di kelas bisa dibagi menjadi beberapa sesi agar tidak terjadi kerumunan siswa dan waktu pembelajaran yang harus dikurangi atau tidak full.
"Waktu pembelajaran tatap muka jelas tidak bisa seperti saat normal. Bisa dimulai dari dua jam dulu, lalu bertahap ditambah menjadi tiga jam dan seterusnya," kata Aji.
Aji menuturkan, pemetaan perlu dilakukan karena masih ada sejumlah unsur pendidikan yang belum memenuhi persyaratan. Misalnya saat ini di DIY masih ada 300-an guru yang belum vaksinasi.
“Kalau ternyata 300 guru yang belum divaksin itu dalam satu sekolah kan artinya belum layak untuk tatap muka,” kata dia. Termasuk untuk kalangan siswa, ujar Aji, diharapkan minimal 80 persen dari populasi di satu sekolah yang ujicoba tatap muka itu juga sudah divaksin.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono mengatakan dalam ujicoba tatap muka sekolah ada sejumlah hal yang perlu jadi pertimbangan.
Khususnya positivity rate Covid-19 yang terjadi.
"Sekolah tatap muka digelar jika sudah memenuhi standar WHO, di mana positivity rate kasus setidaknya lima persen," kata Sultan.
Gugus Tugas Covid-DIY mencatat per Senin 6 September 2021 positivity rate Covid-19 di wilayah itu sudah berada di angka 4,69 persen.
Sultan juga mempertimbangkan pula soal capaian vaksinasi pelajar di DIY sebelum memutuskan pembelajaran tatap muka.
"Saya tidak akan memberikan izin keputusan tatap muka jika masih banyak pelajar belum divaksin, meskipun itu baru vaksin pertama," kata Sultan. (Cak/Rls)
Post a Comment