Menjadi Kreator Konten yang Kreatif dan Produktif di Era Digital
Brebes – Mohammad Adnan dari Viewture Creative Solution mengajak peserta webinar literasi digital bertema ”Yuk Tambah Produktif di Era Digital” untuk memproduksi konten kreatif. Hal itu ia sampaikan karena konten kreatif termasuk salah satu bidang keahlian yang paling banyak dibutuhkan di era digital.
Dalam diskusi virtual yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Selasa (7/9/2021) itu, Mohammad Adnan menyebutkan, profesi konten kreatif merupakan salah satu bidang keahlian yang memiliki peluang bisnis cukup cerah dan menjajikan dan termasuk dalam delapan tren yang akan muncul di era digital.
Adnan mengutip Scott Belsky (Adobe Chief Product Officer) memprediksi delapan tren yang akan muncul, yakni: berbagai aset pekerjaan dan kehidupan dapat di desentralisasi, maraknya sistem ’eduployment’, munculnya media sosial yang lebih unik dengan pendekatan 16 demografi yang berbeda dari yang sudah ada, percepatan secara besar-besaran untuk monetasi audiens.
Tren lainnya, semakin banyak perusahaan yang memerlukan kemampuan sangat spesifik berbasis kecerdasan buatan (AI-Artificial Intelligence), timbul banyak interface baru yang akan menggabungkan dan menghubungkan layanan dasar yang kita gunakan untuk hidup dan bekerja, peluang kehidupan yang kembali normal setelah pandemi usai, dan tenaga kerja manusia akan beralih ke keterampilan dan kemampuan manusia yang unik,, dan kreativitas.
Adnan mengatakan, selain mengikuti tren yang sedang berkembang saat ini dan ditambah dengan update pengetahuan, nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan peluang usaha. Update pengetahuan yang dimaksud Adnan, misalnya, membaca artikel baru di berbagai portal berita online terpercaya, mengikuti kanal YouTube berisi konten edukasi, aktif mengikuti webinar (workshop), aktif mengikuti podcast pengembangan diri.
”Peluang bisnis di era digital di antaranya: graphic designer, social media specialist, atlet E-sport, dropshipper, UI/UX designer, SEO specialist, dan content creator,” sebutnya.
Lantas, apa yang dimaksud dengan konten? Menurut Adnan, konten adalah beragam format baik teks atau tulisan, gambar, video, audio atau kombinasinya yang diubah dalam bentuk digital. Sehingga, konten yang diciptakan tersebut dapat dibaca dan mudah dibagi melalui platform media digital seperti laptop, tablet, bahkan smartphone.
”Langkah membuat konten kreatif dimulai dari mengenali karakter diri atau product branding, riset, sinergi karakter dengan hasil riset, kreasi dan modifikasi kemasan konten,” jelas Adnan.
Adnan menambahkan, satu hal yang tak kalah penting agar terbebas dari konten plagiat, yakni dengan mengkreasikan dan memodifikasi kemasan konten. Kemasan ini dapat berupa caption, foto, video maupun grafis yang mendukung sebuah konten manjadi berbeda dibandingkan dengan konten serupa yang pernah terpublikasi.
”Jangan lupa, proteksi konten digital dengan cara melakukan inventarisasi dan pendaftaran karya, memanfaatkan teknologi digital right management, unggah konten atau karya digital ke platform resmi berlisensi. Jika membuat konten karya digital untuk kerja sama komersial, maka pahami syarat dan ketentuan yang berlaku,” pungkas Adnan.
Narasumber lain dalam webinar ini, tenaga ahli DPR sekaligus dosen UPN Jakarta Freesca Syafitri menyatakan, pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya menuntut semua orang untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru bekerja dari rumah. Pandemi membuat banyak orang mengalami kejenuhan, sehingga produktivitas dan kreativitas menurun.
Meskipun harus beraktivitas dari rumah (WFH), namun jangan sampai hal itu menurunkan aktivitas dan kreativitas kita. Caranya dengan tetap berpakaian rapi, mulai bekerja tetap pukul 08.00, tetapkan target, susun daftar kegiatan, siapkan internet terkoneksi baik, bangun kerja sama jarak jauh, atur komunikasi formal-informal, dan gunakan platform digital.
”Manfaatkan waktu luang di rumah dengan melakukan aktivitas yang bisa dikerjakan. Misalnya membaca buku, sortir barang tidak terpakai, belajar masak, ikut seminar online, olahraga, membuat kerajinan (memanfaatkan tutorial dari Youtube), mempelajari hal baru, nonton film, dan lainnya,” sebut Freesca, menutup paparan.
Webinar yang dipandu oleh moderator news anchor Ni Luh Puspa ini juga menghadirkan narasumber: Zain Handoko (pengajar pesantren Aswaja Nusantara), Danang Margono (fasilitator Sekolah Anak Nasional), dan mom influencer Tya Lestari selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment