Empat Sehat, Lima Produktif di Dunia Digital
Tegal – Pandemi Covid-19 bukan jadi penghalang untuk menjadi tidak produktif karena terbatasnya mobilitas sosial. Sebab, teknologi memberikan kemudahan untuk melakukan berbagai aktivitas dengan cara virtual. Tema webinar literasi digital ”Hidup Produktif di Era Digital” kembali diselenggarakan oleh Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (20/9/2021).
Diskusi virtual yang dipandu oleh Fikri Hadil itu mengajak empat narasumber untuk berbagai tema diskusi dalam kacamata empat pilar literasi digital, yakni: digital ethics, digital culture, digital skills, dan digital safety. Mereka adalah Evelyne Henny Lukitasari (dosen Universitas Sahid Surakarta), M. Sekhun Ichrom (Pemimpin Umum Harian Radar Tegal), I Gusti Putu Agung Widya Goca (dosen Universitas Ngurah Rai), dan Harpendi Dwi (komisioner Bawaslu Tegal). Hadir pula sebagai key opinion leader adalah professional public speaker Nindy Gita.
Terkait pilar keamanan digital (digital safety), M. Sekhun Ichrom memperkecil tema pada pemahaman keamanan dan menghindari penipuan digital. Hal tersebut mengingat aktivitas penggunaan internet semakin tinggi sejak pandemi, termasuk dalam hal transaksi daring, mulai dari belanja online hingga transportasi daring. Namun ironisnya, secara bersamaan transaksi daring menjadi target dalam penipuan digital.
Pada Januari hingga September 2020, jelasnya, terdapat 2.259 laporan kejahatan digital, dan 649 kasus yang dilaporkan merupakan kasus penipuan daring. Oleh karenanya, penting bagi warga digital untuk memahami keamanan digital agar terhindar dari kasus penipuan yang datang dengan berbagai modus.
”Salah satunya modus scam dengan cara memainkan emosi korban. Dalam transaksi daring misalnya, penipuan dengan memberikan diskon besar pada barang tertentu. Bisa juga berupa penawaran undian berhadiah, penawaran investasi dan kredit murah, juga pelelangan barang dengan mengatasnamakan lembaga resmi,” jelasnya.
Penipuan digital marak terjadi melalui media sosial dengan modus berbeda-beda. Mulai dari rekayasa sosial, menjual produk di bawah harga pasar, hingga membatasi komentar pada unggahan terkait. Tak sedikit, saking maraknya pengguna platform digital, ada banyak akun fiktif yang menawarkan produk namun mengirimkan barang tak sesuai deskripsi atau bahkan tidak mengirimkan barang sama sekali.
”Untuk menghindari penipuan digital, jangan mudah memberikan data pribadi saat melakukan aktivitas digital. Misalnya, memberikan identitas berupa data kependudukan, nomor telepon, e-mail, alamat tempat kerja, bahkan nama ibu kandung karena bisa disalahgunakan oleh orang tak bertanggung jawab,” terangnya.
Sementara itu, I Gusti Putu Agung Widya Goca membagikan tips untuk tetap aktif dan produktif dengan memanfaatkan perangkat digital. Ia mengatakan, untuk menjadi pribadi yang produktif di tengah kondisi pandemi, masyarakat harus mempunyai tujuan yang jelas dan mampu mengatur waktu di antara kesibukan belajar maupun bekerja.
”Pangkas hal yang tidak penting dan fokus pada hal yang kita anggap penting, batasi hal yang dapat mengganggu produktivitas. Manajemen waktu penting untuk menjadi produktif, karena waktu yang dimanfaatkan akan semakin efektif. Buat jadwal kegiatan dan buat batasan waktu. Selain itu, penting untuk menjaga aktivitas tetap produktif yakni dengan olahraga, istirahat, dan makan yang teratur agar kondisi tubuh yang sehat tetap terjaga,” jelas I Gusti Putu Agung Widya Goca.
Semakin besar produktivitas seseorang, lanjut I Gusti Putu Agung Widya Goca, akan semakin besar pula manfaat yang diperoleh. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan, di antaranya membaca buku untuk menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan skill dengan mengikuti seminar daring, serta berkarya dengan memanfaatkan video-video dari internet. (*)
Post a Comment