Dari Yogya, Jenderal Andika Perkasa Launching Aksi Baksos Anak Yatim dan Bahas Urut Sewu
WARTAJOGJA.ID : Kepala Staf TNI AD Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa bersama Ketua Umum Persit Ibu Hetty Andika Perkasa secara daring dari Korem 072/Pamungkas Yogyakarta Sabtu (4/9/2021) melaunching aksi sosial penyerahan santunan dan paket sembako bagi yatim piatu yang digelar serentak jajaran TNI seluruh wilayah JawaTengah dan DIY.
Aksi ini sebagai wujud kepedulian TNI AD bagu anak yatim-piatu yang orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.
Dalam aksi kemanusiaan penanganan pandemi yang terus berlanjut ini TNI AD menggandeng organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Dalam kesempatan itu Jenderal Andika Perkasa yang disebut-sebut sebagai calon kuat Panglima TNI itu juga menjawab seputar pertanyaan
soal penyelesaian sengketa lahan di Urut Sewu, Kebumen, Jawa Tengah.
Andika menyatakan TNI AD mengedepankan upaya dialog dalam penyelesaian sengketa lahan itu.
"TNI AD akan selalu patuh pada aturan hukum berlaku, kami tetap mengedepankan upaya dialog untuk merampungkan soal ini," kata Andika saat membahas persoalan Urut Sewu itu.
Jenderal Andika menuturkan, TNI AD memiliki sertifikat hak pakai ratusan hektare di lahan itu. Sampai saat ini TNI AD telah mengantongi sertifikat hak pakai dari BPN untuk lahan seluas 464 hektare di Urut Sewu.
"Tapi yang terjadi saat ini, ada masyarakat di sana juga merasa memiliki setifikat itu. Masyarakat juga punya hak sebagai warga negara jika membawa tuntutan ini ke ranah hukum, kami terbuka sekali. Karena itu mekanisme yang menurut saya paling fair di Indonesia," tegas Andika.
Andika berujar jika Sertifikat Hak Milik (SHM) yang dipunyai warga itu pasti juga mengantongi legalitas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Andika pun memastikan pihaknya tak akan memakai lahan yang belum bersertifikat hak pakai.
"Memang masih ada lagi yang sedang dalam proses. Saya sampaikan jangan sampai ada tekanan kepada siapa pun. Intinya TNI Angkatan Darat akan memegang legalitas yang sudah kami pegang saja, yang saat ini baru berjumlah 464 hektare dari total 965 atau 955 hektare," imbuhnya.
"Jadi intinya tidak perlu lagi ada kekhawatiran karena kami tidak akan turun atau memaksakan secara sepihak tentang wilayah yang belum secara resmi bisa kami pakai," ujar Andika menegaskan.
Andika memastikan TNI AD kini sudah menghentikan pemakaian lahan di Urut Sewu untuk latihan tembak dengan peluru tajam. Selain wilayahnya sempit, pihaknya berupaya menghindari collateral damage atau kerusakan tambahan dari setiap latihan. (Cak/Rls)
Post a Comment