Bangkitkan Budaya Membaca Generasi Muda di Era Digital
KEBUMEN: Perubahan budaya di era digital yang diikuti perkembangan literasi informasi, teknologi dan komunikasi turut mempengaruhi tradisi membaca di masyarakat saat ini.
”Tradisi membaca ini tak boleh meredup di era praktisnya informasi era digital, karena membaca adalah investasi paling murah tapi keuntungannya paling besar dalam hidup,” kata Teguh Yuliono dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, mengutip ungkapan Najwa Shihab, saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema ”Bangkitkan Budaya Membaca Generasi Muda di Era Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (8/9/2021).
Dalam webinar yang diikuti 284 peserta itu, Teguh menuturkan, era digital yang dibanjiri dengan berbagai informasi secara cepat setiap detik memang perlahan mengubah perilaku membaca masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari tolok ukur esensi membaca, perkembangan teknologi yang memudahkan aktivitas membaca itu, karakteristik masyarakat era digital, juga stigma membaca sebagai bagian aktivitas sosial.
”Aktivitas membaca memiliki posisi penting, karena akan meningkatkan kualitas diri, luasnya wawasan, dan dalamnya etika yang seluruhnya membentuk kualitas diri kita,” ujar Teguh.
Untuk meningkatkan minat baca di tengah arus digitalisasi yang kian pesat ini, lanjut Teguh, ada beberapa hal yang dapat ditempuh. Dimulai dengan meluangkan waktu untuk membaca dan meluangkan konsentrasi dalam membaca yang mesti dilatih. ”Jangan dibalik, akan membaca di waktu luang, tapi luangkan waktu untuk membaca,” tegasnya.
Meningkatkan minat baca juga mesti dipahami sebagai aktivitas yang rela pilih dan mulailah dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan kesenangan dan kehidupan kita, agar kita terbiasa dan senang membaca.
Narasumber lain dalam webinar kali ini, entrepreneur dan graphologist Diana Balienda menyebutkan, ada tips terkait cara membaca cepat dan efektif. ”Bisa dilakukan dengan cara memasang target review buku, jangan membaca setiap kata, jangan membaca setiap bagian teks, jangan mengulang bacaan, dan pasang timer serta marker juga tambahkan perbendaharaan kosakata,” kata Diana.
Menurut Diana, di era digital ini berbagi ilmu bisa dilakukan tidak hanya melalui foto dan video, tapi juga biasakan berbagi artikel soal aktivitas dan ilmu yang berkaitan. Hal ini relevan dan sangat penting untuk meningkatkan minat baca sekitar kita.
Meningkatkan aktivitas membaca, lanjut Diana, juga bisa dipancing dengan konten menarik. ”Mulai dari konten inspirasi, konten edukasi, konten kekinian, dan konten hiburan. Ada banyak aplikasi untuk membuat konten menarik itu,” ujarnya.
Diana pun turut mengutip pesan soal membaca dari Najwa Shihab yang berbunyi, ”Cuma perlu satu cara untuk jatuh cinta pada buku: cari buku itu dan mari jatuh cinta,” jelasnya.
Dimoderatori oleh Ni Luh Puspa, webinar ini juga menghadirkan narasumber lain, yakni: dosen IAINU Kebumen Agus Salim Chamidi, dosen UNS Wahyuni Erlin Mulyadi, serta Shafa Lubis selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment