Perangi dan Tangkal Radikalisme, Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Yogyakarta Bersatu
WARTAJOGJA.ID : Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar (FKMSB) Wilayah Yogyakarta bersatu padu dan merapatkan barisan untuk menangkal dan menghalau penyebaran faham radikalisme yang marak di negeri ini.
Guna mencegah dan menghentikan penyebaran radikalisme, FKMSB Yogyakarta mengambil langkah antisipatif dengan mengundang santri dan perwakilan organ mahasiswa di jogja menggelar Studium General yang bertema "Menyikapi Radikalisme dan Intolerasi, Santri Bisa Apa?", sekaligus juga dalam rangka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), Sabtu (21/8/2021).
Agenda kegiatan Studium General ini diikuti peserta yang terbatas dan mematuhi aturan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat guna menjaga peserta dari resiko penyebaran dan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Agenda yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan membangun sinergisitas antara seluruh mahasiswa di Jogja dalam memerangi penyebaran paham radikalisme ini, menghadirkan Narasumber Ketua Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) KH. Abdul Muhaimin.
Selaku narasumber, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta Abdul Aziz Faiz, M.Hum mengungkapkan masalah radikalisme harus kita perangi bersama. Organisasi radikal di lingkungan mahasiswa juga mulai berkembang di kampus yang notabenya organisasi eksternal kampus.
"kita harus bersama membetengi diri dan mencegah penyebaran paham radikal di kalangan masyarakat dan mahasiswa," katanya.
KBO Binmas Polda DIY AKBP Ahmad Arifin sangat mengapresiasi inisiatif FKMSB Wilayah Yogyakarta dalam usaha menghalau penyebaran radikalisme khususnya di lingkungan mahasiswa kampus.
Kegiatan ini akan dapat menghalau dan menghentikan organisasi mahasiswa radikal yang secara terus menanamkan paham radikalisme dengan mengatasnamakan agama.
Sementara itu, Abdurrahman Wahid selaku Ketua Umum (Ketum) FKMSB mengingatkan faham radikalisme yang mulai muncul kembali haruslah diwaspadai.
FKMSB Yogyakarta juga mengecam dan menolak keras segala aksi intoleran yang sudah dilakukan oleh individu atau kelompok karena sangat meresahkan dan tidak berperikemanusiaan, dan mengancam stabilitas nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam memerangi penyebaran radikalisme, Pancasila harus kembali menjadi pegangan yang kuat.
Patut diwaspadai, bahaya radikalisme akan memunculkan tindakan intoleransi.
"Apalagi untuk anak muda, khususnya mahasiswa, sangat rentan terpapar faham radikalisme. Ini yang mendasari kami FKMSB Wilayah Yogyakarta menggelar studium general untuk kita satukan visi menolak dan melawan penyebaran paham radikalisme di lingkungan mahasiswa kampus," ujarnya.
Selanjutnya, Usman Efendi selaku Ketua Panitia Studium General dan Rakornas FKMSB Wilayah Yogyakarta menyatakan siap membentengi almamater dan mahasiswa di seluruh perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta ini dari faham radikalisme agar jangan sampai masuk ke dalam lingkungan kampus.
"karena radikalisme akan berdampak memicu tindakan Intoleransi," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, FKMSB Wilayah Yogyakarta menyatakan keprihatinannya terkait maraknya penyebaran paham radikalisme yang saat ini masuk kembali di lingkungan masyarakat dan lingkungan kampus oleh organisasi kanan radikal.
"Jika tidak dihadang dan dilawan, paham radikalisme akan menimbulkan sikap intoleransi yang sungguh sangat mengguncang sendi-sendi kehidupan dan kerukunan berbangsa dan bernegara di Indonesia," imbuhnya.
Usman juga mengajak kepada santri dan mahasiswa di kampus-kampus serta civitas akademika untuk memerangi dan melawan segala bentuk penyebaran paham radikalisme, khususnya di lingkungan kampusnya masing-masing, dan yang terjadi di Indonesia pada umumnya. (Cak/Rls)
Post a Comment