Pameran Fotografi Internasional Borderless, Kolaborasi ISI Yogya -PSA Worldwide
WARTAJOGJA.ID : Connecting people” adalah salah satu kekuatan fotografi, terutama di lingkungan dunia sekarang yang “tanpa batas”.
Photographic Society of America (PSA) Worldwide sebagai organisasi internasional telah menghubungkan para anggotanya yang berada di lebih dari 80 negara dari seluruh penjuru dunia dengan berlandaskan pada komitmen merayakan dan mengapresiasi fotografi. Selain itu, PSA juga terhubung dengan organisasi dan komunitas fotografi lainnya di seluruh dunia.
Dalam upaya menghubungkan masyarakat, PSA bersama Art Photography of Indonesia (anggota klub PSA), bekerja sama dengan Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta) menyelenggarakan Pameran Cetak Internasional PSA yang pertama di Indonesia dengan tema “Tanpa Batas” (Borderless) di Galeri R.J. Katamsi, ISI Yogyakarta. PSA bertekad untuk selalu mempromosikan seni fotografi dan mendorong generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui lensa kamera.
Ketua Panitia sekaligus salah satu kurator dari pameran”Borderless”, Oscar Samaratungga, S.E., M.Sn. berharap agar pameran ini dapat memberikan informasi, edukasi, motivasi, dan menjadi wujud komunikasi visual dari berbagai budaya dan gaya kreativitas untuk memperluas wawasan tentang fotografi dan seni bagi yang melihatnya.
Persiapan pameran “Borderless” dilakukan di tengah pandemi global, sehingga tema pameran yang menyiratkan bahwa tidak ada batas nyata dalam keberadaan manusia, telah mengambil relevansi baru. Pandemi telah mengubah interaksi manusia. Lokasi fisik menjadi tidak berarti. Komunikasi virtual memainkan peran yang semakin penting dalam menghubungkan orang.
Seiring arus informasi, teknologi, pengetahuan, dan pertukaran budaya yang terus meningkat dan nyaris tak terelakkan, PSA terus beradaptasi dengan perubahan untuk berinteraksi dengan para anggotanya dan semua fotografer yang memiliki minat yang sama.
Pameran fotografi internasional bertajuk “Borderless” yang diadakan di Galeri R.J. Katamsi milik ISI Yogyakarta akan dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. dan Presiden PSA periode 2021-2023, J.R. Schnelzer, MS, FPSA, MPSA2, EFIAP secara blended, yaitu luring di Galeri R.J. Katamsi dan daring melalui Zoom dan Live Streaming di Youtube, dengan dihadiri secara virtual oleh para staf pengajar dan pimpinan FMSR ISI Yogyakarta dan anggota PSA dari seluruh dunia pada hari Selasa, 31 Agustus 2021.
Dalam kesempatan istimewa tersebut, PSA mengirimkan perwakilannya, Agatha Anne Bunanta, S.E., M.B.A. HonCNPS, Hon SSS, FPSA, GMPSA, GPSA, EFIAP/p, ARPS, GPU-Cr4, GPU-VIP3, E.FPSI, A.FPSI*** yang menjabat sebagai International Relationships Vice President (IRVP) yang kebetulan juga menjadi Direktur Art Photography of Indonesia sekaligus merupakan kurator dari pameran “Borderless”.
Demi menjaga protokol kesehatan selama masa pandemi, tamu yang hadir secara luring hanya terbatas pada Rektor ISI Yogyakarta, Dekan FSMR ISI Yogyakarta, Wakil Dekan I FSMR ISI Yogyakarta, Ketua Jurusan Fotografi, FSMR ISI Yogyakarta, dan Agatha Anne Bunanta selaku IRVP PSA dan beberapa praktisi dan ahli fotografi senior.
Pameran fotografi internasional “Borderless” mewakili semua jenis dan genre fotografi sebagai bentuk ekspresi seni. Total 243 foto yang dipamerkan terdiri dari 188 foto dari 188 anggota PSA (66 anggota PSA di antaranya berasal dari Indonesia) yang berada di 60 negara, dan 55 foto dari 55 fotografer (terdiri dari dosen, mahasiswa, dan kolega/mitra kampus dari ISI Yogyakarta). Tujuan diadakannya pameran ini adalah untuk memublikasikan karya fotografi para dosen dan mahasiswa Jurusan Fotografi, FSMR ISI Yogyakarta bersama dengan para fotografer Indonesia lainnya serta anggota PSA yang tersebar dari seluruh penjuru dunia dalam suatu tataran perhelatan pameran tingkat internasional.
Dekan FSMR, ISI Yogyakarta, Dr. Irwandi, M.Sn. menegaskan bahwa pameran ini juga diadakan sebagai bentuk kerja sama internasional antara Jurusan Fotografi, FSMR ISI Yogyakarta dengan PSA, sehingga kelak akan membuka jejaring yang lebih luas ke komunitas fotografi internasional lainnya. “Saya harap pameran internasional ini dapat memperluas wawasan fotografi dan seni dari semua fotografer Indonesia, khususnya para mahasiswa Jurusan Fotografi di FSMR ISI Yogyakarta”, demikian imbuh Dekan FSMR.
Sementara itu, Wakil Dekan I FSMR ISI Yogyakarta, Dr. Edial Rusli, S.E., M.Sn. menyampaikan bahwa pameran ini bisa dianggap sebagai suatu capaian dalam memenuhi salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, yaitu dosen dan mahasiswa dapat memamerkan karya fotografinya melalui proses kuratorial yang profesional oleh kurator eksternal, dalam hal ini oleh Agatha Anne Bunanta, S.E., M.B.A- Wakil Presiden untuk hubungan internasional dari PSA.
“PSA berkomitmen mendorong mahasiswa Jurusan Fotografi untuk berani mengekspresikan kreativitas mereka melalui fotografi. Jangan sampai tidak percaya diri dan gentar untuk memasuki kancah internasional”, demikian disampaikan Agatha Anne Bunanta, S.E., M.B.A. Ia berharap dengan adanya pameran ini akan membuka wawasan dan memotivasi generasi muda / mahasiswa untuk lebih kreatif dalam berkarya. Pameran ini juga akan menjadi ajang memperkenalkan para fotografer muda yang ikut serta dalam pameran ini ke komunitas international.
PSA berharap kolaborasi ini akan membuka jejaring dan kerja sama dan kesempatan yang lebih luas di dunia international baik untuk ISI Yogyakarta, FSMR, dan para fotografer muda lainnya. Walaupun saat ini sedang masa pandemi, namun justru sekaranglah untuk memulai selalu berpikir positif dalam berkarya sehingga menghasilkan karya yang besar dan kreatif sehingga dapat memacu diri untuk lebih kritis dalam mencipta karya. Agatha juga menambahkan, “Seni itu adalah ‘alat’ yang bisa dipakai sebagai cara mengekspresikan diri secara positif dan kreatif pada saat-saat prihatin seperti saat pandemi ini.
Selain itu maksimalkan teknologi, misalnya Zoom atau online gallery website agar akses ke pameran virtual lebih mudah, karena kini semua sudah tanpa batas nyata, ‘borderless’ seperti tema pameran ini.” (Can/Set)
Post a Comment