Menghitung Dampak Positif Bermedia Digital
Boyolali – Pandemi Covid-19 mampu mendorong manusia beradaptasi di semua bidang kehidupan. Apalagi, tak seorang pun tahu kondisi yang kita alami saat ini akan berlangsung hingga kapan. Perlu penguasaan kompetensi teknologi digital dengan memanfaatkan hal positif yang diberikan media sosial.
”Apa yang media sosial berikan?” tanya staf pengajar IAIN Salatiga Abdulatif kepada 600-an lebih partisipan webinar literasi digital bertajuk ”Dampak Positif Bermedia Digital” yang digelar oleh Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (4/8/2021).
Media sosial mampu memberikan sesuatu yang inspiratif, ekspansif dan ekstrovert, kata Abdulatif. Disebut inspiratif karena media sosial merupakan hal baru yang mendorong kreativitas manusia dan bermanfaat untuk pengembangan bisnis dengan biaya rendah.
”Dengan bermedia sosial memudahkan orang menemukan teman atau komunitas baru. Itulah yang disebut ekspansif dan ekstrovert pemberian media sosial,” jelas Abdulatif.
Kompetensi dalam bermedia sosial, menurut Abdulatif, di antaranya mencakup kemampuan mengoperasikan perangkat, mengakses, kemampuan memilih informasi (seleksi), mampu memahami konten di media sosial, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi, mendistribusikan, memproduksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi.
Meski begitu, agar aman dan nyaman bermedia digital, Adulatif menyarankan para pengguna dunia digital untuk memperhatikan pengamanan perangkat digital, identitas digital, mewaspadai penipuan digital, memahami rekam jejak digital, dan keamanan digital anak.
”Lindungi identitas digitalmu, dengan cara: jangan tampilkan informasi pribadi, hindari penggunaan wifi umum, jangan membuka link mencurigakan, buatlah kombinasi password yang rumit,” tegasnya.
Abdulatif juga berpesan pengguna media sosial lebih berhati-hati mengingat maraknya penipuan di modia sosial, serta menjaga anak-anak agar aman dalam bermedia sosial dengan cara penjadwalan, membersamai, interaksi, monitoring, dan menjadi manajer teknologi.
Berikutnya, dosen Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Waryani Fajar Riyanto menyatakan, pada dasarnya semua teknologi itu mempunyai dampak positif dan negatif. Media sosial hanyalah salah satu bagian kecil dari kemajuan teknologi digital.
”Teknologi digital harusnya berlandaskan akhlak, budi dan etika. Begitu juga media sosial sebagai bagian kecil dari teknologi digital. Akhlak dan akal budi sangat penting sebagai penopang etik dalam dunia digital, utamanya media sosial,” ujar pengajar program studi Akidah dan Filsafat Islam itu.
Waryani Fajar Riyanto mengatakan, pertemuan globalisasi yang merupakan ciri abad revolusi industri 4.0 dengan pandemi Covid-19 telah mengakibatkan ”deglobalisasi”. Wabah sejatinya telah memukul mundur globalisasi hingga surut menjadi deglobalisasi.
”Dulu orang pergi seminar hingga ke luar negeri (global), kini mereka cukup menggunakan teknologi digital untuk seminar seperti yang kita lakukan sekarang ini, antara lain karena wabah,” jelas Fajar.
Dampak positif era digital lainnya, menurut Fajar, yakni bagaimana nilai-nilai lokal bisa mengglobal, atau disebut glokalisasi yang merupakan dampak positif dari media sosial. Manfaat media digital lainnya, yakni bidang pendidikan, komunikasi, periklanan, transportasi, penyimpanan data, pertelevisian.
Diskusi virtual yang dipandu moderator presenter TV Nabila Nadjib itu juga menghadirkan narasumber Jafar Ahmad (Direktur Lembaga Survei IDEA Institute Indonesia), Sauman (Kasie Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali), dan Gizkha Adinda selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment