Ini Dia Cara Cerdas Memastikan Aman dan Nyaman di Ruang Digital
CILACAP: Praktisi Teknologi Finansial yang juga Digital Marketing dan Creative Branding Fadrian Gultom menuturkan, sudah bukan masanya abai dengan aspek-aspek keamanan dalam memanfaatkan media digital.
Sebab, sekali ada celah terbuka bagi pihak lain untuk mengakses data diri kita di media digital, maka persoalannya bisa panjang dan serius, karena hampir seluruh urusan kini menggunakan sistem digital.
"Sebagai pengguna, kita harus pertama memastikan aman dan nyaman di ruang digital yang kita akses itu," kata Fadrian saat menjadi pembicara dalam webinar literasi digital bertajuk "Menjadi Cerdas Di Era Digital" yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (5/8/2021).
Adrian menuturkan, agar aman dan nyaman di ruang digital, setidaknya ada sejumlah cara yang bisa dilakukan para pengguna media digital. Pertama dan paling utama, tak lain menerapkan hak akses secara jelas atas berbagai platform digital yang dipergunakan.
"Penerapan hak akses ini, baik dalam aplikasi internal perusahaan maupun akses data yang dapat menjadi sumber dari platform digital lainnya," ujar Fadrian.
Menurutnya, pengguna media digital mesti paham benar, khususnya soal ragam hak digital yang di dalamnya terdapat hak untuk mengakses internet, seperti kontrol layanan penyedia internet, juga hak untuk merasa aman bebas dari penyadapan masal dan pemantauan.
Selanjutnya, agar aman dan nyaman di ruang digital, pengguna juga disarankan Fadrian memasang antivirus pada perangkat digitalnya.
"Antivirus bukan sekadar untuk mencegah virus masuk dan merusak sistem, namun yang lebih penting menjaga keamanan data dalam perangkat kita. Pengguna dapat menginstall aplikasi anti-Malware untuk menghindari potensi pencurian informasi dari virus Trojan, Spyware, dan sejenisnya," tegas Fadrian.
Fadrian mengungkapkan, makin mudahnya pengguna kini dalam menyimpan dan mengirim data di era digital bukan berarti minim ancaman. Sebab, dari penyimpanan dan padatnya lalulintas data digital justru sangat rentan menyamarkan kejahatan dunia maya atau cyber crime.
"Agar memastikan keamanan, rutinlah cek juga data secara berkala. Situs-situs seperti haveibeenpwned.com, www.avast.com/ hackcheck bisa dipakai untuk membantu memonitor keamanan data," ujar Fadrian merekomendasikan.
Fadrian menambahkan, pengecekan data secara berkala mungkin dianggap sepele, padahal ini bagian terpenting juga untuk menjaga keamanan. Sebab tak sedikit kasus, pengguna baru menyadari datanya dicuri ketika serangan telah dilakukan. Misalnya dalam bentuk mengambil alih akun media sosial, membongkat email, kata sandi, nomor ponsel, sampai yang terberat menguras rekening pengguna.
"Ingat pula, ancaman keamanan data pribadi sekarang semakin meningkat seiring dengan canggihnya dunia digital yang merambah berbagai sektor," tegasnya.
Langkah berikut untuk menjaga ruang digital aman dan nyaman, imbuh Fadrian, yakni dengan memastikan keamanan otentifikasi. "Ini soal manajemen password lebih rapi dan aman. Gunakan aplikasi password manager seperti Lastpass, gunakan juga Two Factor Authentication," tutur Fadrian.
Fadrian sangat merekomendasikan agar pengguna tidak pernah menggunakan transmisi password yang sederhana, karena memang
kebanyakan pengguna malas berpikir untuk membuat password. Mereka akhirnya memilih untuk membuat password yang seadanya atau mengambil dari salah satu kata di identitasnya yang sangat membahayakan.
"Terakhir, untuk memastikan aman dan nyaman di ruang digital tak lain memperhatikan tingkat keamanan website atau aplikasi yang digunakan," kata Fadrian.
Fadrian meminta pengguna mengabaikan jika webiste atau aplikasi itu meminta sejumlah data yang tidak relevan. Cara mengeceknya dengan mencermati apakah website itu menerapkan secure socket layer (SSL) dan memastikan memiliki izin terkait.
Narasumber lain dalam webinar, Makmur Khaerudin dari Kantor Kemenag Cilacap menambahkan, agar aman dan nyaman di ruang digital, setiap pengguna perlu menjadi cerdas atau pintar juga.
"Cerdas digital dalam arti memiliki budaya baca yang kuat atas segala informasi, memiliki budaya pikir dan budaya menelaah atau budaya meneliti seluruh informasi yang diterima dari ruang digital itu," kata Makmur.
Makmur menguraikan perkembangan budaya digital saat ini sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. "Karenanya penting bagi masyarakat mendapatkan literasi soal budaya digital ini," tegas Makmur.
Webinar yang dipandu oleh moderator presenter Nadia Intan itu juga menghadirkan narasumber Maisaroh (dosen FBE UII Yogyakarta), dan Muawanatul Badriyah (Kepala MTsN 5 Sragen), serta komedian Dibyo Primus selaku key opinion leader. (*)
Post a Comment