UMKM Untuk Pemulihan Sosial Pandemi Covid-19
Klaten – Kemajuan teknologi menawarkan kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Mulai dari berkomunikasi, membeli barang, memesan tiket, hingga bertransaksi. Semua hanya dengan gawai. Tak cuma sebagai konsumen, penjual dan produsen pun turut bertransformasi digital.
Aktivis Lintas Iman FKUB Klaten Maryanto menyampaikan pendapatnya pada webinar literasi digital bertema ”UMKM untuk Pemulihan Sosial Ekonomi Pandemi Covid-19” yang dihelat Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Jumat (2/7/2021).
Acara virtual yang dipandu moderator Bobby Aulia ini, juga menghadirkan narasumber Jeffry Yohanes Fransisco (CEO JF Autowear), Freesca Syafitri, (dosen UPN Veteran Jakarta), Nurul Hajar Latifah (pendidik dan Lintas Iman Klaten), dan Indira Wibowo selaku key opinion leader.
Pemanfaatan teknologi digital pada kegiatan berwirausaha, merupakan suatu keniscayaan yang tak bisa dihindari. Apalagi, kemajuan teknologi digital mampu memberikan dampak positif pada kehidupan masyarakat baik secara sosial maupun ekonomi.
“Dalam dunia bisnis UMKM, utamanya selama pandemi, masyarakat dan pelaku usaha dituntut untuk mengenal media digital. Apalagi, riset 1 tahun terakhir menunjukkan angka pertumbuhan internet di Indonesia sekitar 51 persen. Padahal pertumbuhan internet global hanya 10 persen. Ini merupakan potensi dan peluang yang menjanjikan,” ungkap Maryoto.
Meningkatnya pengguna internet, menurut Maryoto, merupakan akibat dari hadirnya platform bisnis jual beli online, penggunaan media sosial, dan transaksi pembayaran secara elektronik. Media digital merupakan pilihan yang efisien bagi masyarakat.
Beberapa faktor mengapa masyarakat memilih berbelanja menggunakan media online: seperti adanya kenyamanan, informasi yang jelas, ketersediaan barang yang disukai, dan efisiensi dari segi waktu dan biaya.
“Pengguna internet aktif sebaiknya bisa memanfaatkan peluang-peluang yang ada di media online dengan ide bisnisnya. Namun, sebelum itu, ia juga harus mengenali kebutuhan masyarakat serta kompetitornya,” jelas Maryanto.
Sementara pengajar UPN Veteran Jakarta Freesca Syafitri menyatakan, pada awal masa pandemik 2020 lalu pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klaten, mengalami kontraksi -1,18 persen. Angka pengangguran tahun 2019 tercatat sebesar 3,55 persen. Angka itu terus mengalami kenaikan hingga sekarang.
”Pada 2020, investasi di Kabupaten Klaten juga mengalami penurunan hingga 63 persen. Akibatnya, jumlah penduduk miskin naik menjadi 151 ribu jiwa, dari sebelumnya 144 ribu jiwa tahun 2019,” urai Freesca.
Terkait peran UMKM dalam perekonomian nasional, Freesca optimis UMKM tetap mampu memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Sehingga, hal itu akan berdampak pada berkurangnya jumlah penduduk miskin dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang jumlahnya 64,2 juta.
Selama pandemi, lanjut Freesca, beragam permasalahan dihadapi oleh pelaku UMKM, utamanya masalah keuangan. Sehingga banyak pelaku UMKM mengalami kerugian selama masa pandemi itu.
Solusi yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM selama pademi Covid-19, harus segera bisa beradaptasi dengan media digital. Hal itu merupakan salah satu kunci dari ketahanan bisnis.
”Teknologi lama harus diganti dengan teknologi yang baru. Berikutnya ialah menjadi kreatif dan inovatif. Pilihannya hanya itu, terutama di masa pandemi ini,” pungkas Freesca.(*)
Post a Comment