Pandemi Covid-19, Bikin Konsumen Benar Benar Jadi Raja
Pati - Ungkapan lawas dalam dunia usaha: "pembeli adalah raja" mungkin benar-benar bisa dirasakan konsumen di masa pandemi Covid-19 ini, ketika mereka bertransaksi di suatu toko online atau marketplace.
Di tengah pandemi, beberapa produsen di semua sektor online kini makin sigap memberikan layanan optimal untuk tetap menjaga kepercayaan konsumennya. Jika tidak, mereka tak akan dilirik karena konsumen tinggal beralih ke platform digital lain.
"Di masa pandemi seperti ini pahamilah etika kepada konsumen," kata Murniandhany Ayusari, content writer Jaring Pasar Nusantara saat berbicara dalam kegiatan webinar literasi digital bertajuk 'Komoditi dan Produk Lokal dalam e-Market' yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (6/7/2021).
Dalam webinar yang dipandu Dimas Sateia serta Nanda Intan sebagai key opinion leader itu, Murniandhany mengatakan, etika menjadi bagian penting untuk menjamin eksistensi dan masa depan bisnis para pelaku usaha yang makin mengandalkan penjualannya berbasis online.
"Selalu bersikap ramah kepada pembeli menjadi kunci. Termasuk responsivitas dengan cara menjawab semua pertanyaan yang diajukan pembeli, ini perlu jadi perhatian," kata Murni.
Murniandhany mengungkapkan, kadang penjual juga lupa bahwa konsumen itu perlu disapa. Meski hanya basa basi, namun ini penting sebagai bagian etika dalam bertransaksi.
"Sapalah dengan panggilan yang sopan, lalu jujurlah dalam mendeskripsikan barang. Jangan sampai melukai hati konsumen dengan memaparkan hal yang tak sesuai dengan produk yang dijual hanya demi mengejar omzet atau untung," tegas Murni.
Murniandhany melanjutkan, konsumen sangat menyukai jika barang yang ia beli diperlakukan secara baik oleh penjual. Ini menunjukkan penghargaan tersendiri, bahwa konsumen dihargai pilihannya.
"Maka kemaslah barang yang dibeli itu secara rapi, tidak asal-asalan, karena barang itu sudah menjadi hak konsumen untuk menerimanya dengan baik," ucap Murni.
Yang perlu dihindari agar masa depan bisnismu cerah, Murniandhany mengingatkan, jangan sekali-kali memanfaatkan atau &menyalahgunakan data pribadi konsumen.
Jika etika-etika dalam dunia usaha itu dijalankan, hal utama yang diperoleh tak lain kenyamanan dalam berbisnis.
Usaha itu akan terus berlangsung dengan iklim persaingan yang sehat dan menjaga kepentingan bersama.
"Terhadap sesama penjual etika pun juga harus dijaga, karena mau tak mau ini bisa mempengaruhi nasib usaha kita ke depan," cetus Murni.
Penjual lain tentu akan mengapresiasi kita, jika kita bersaing secara sehat dan tidak menjatuhkan sesama penjual. "Minta izinlah jika menggunakan foto atau video penjual lain, dan tumbuhkan sikap saling menghormati," pesan Murni.
Di pengujung paparan, Murniandhany menyarankan kepada penjual lain untuk tidak menjelek-jelekkan atau mencari kelemahan demi meneguk keuntungan pribadi. "Tentukan harga secara adil, meski hal ini tidak ada aturan tertulisnya. Lihatlah harga pasar," kata Murni.
Webinar ini turut menghadirkan beberapa narasumber. Seperti Ahmad Mu'am (dosen UGM), Jeffry Yohanes (CEO JF Autowear), Freesca Syafitri (dosen UPN Veteran Jakarta).
Jeffry Yohanes selaku CEO JF Autowear mengatakan, pangsa pasar e-market yang tak terbatas membuatnya rawan tindak kejahatan. "Jenis kejahatannya pun beragam dalam e-market itu, sehingga kita harus tahu apa jenis dan modusnya agar tak jadi korban," kata Jeffry.
Jeffry mengatakan, kejahatan dalam e-market yang paling marak adalah penipuan online. Bentuknya bisa transaksi fiktif sampai pemberian hadiah atau undian. "Tapi kejahatan tak hanya penipuan online, ada juga pencurian data atau phising," kata Jeffry.
Phising ini merujuk pencurian data pribadi, baik yang menyasar akun dan password, data perbankan (seperti pin ATM, no kartu ATM) dan identitas pribadi.
Sebagaimana wilayah lain, di Kabupaten Pati Kementerian Kominfo juga akan menggelar serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.
Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta webinar dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi cakap digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)
Post a Comment