Menyorot Metode Pembelajaran di Era Digital
KUDUS: Guru MTsN 1 Grobogan Jawa Tengah Edi Sutopo mengungkapkan,
salah satu kendala dalam pendidikan online akibat pandemi virus Covid-19 tak lain menjaga psikologis siswa, karena itu sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran.
Ketika suatu pembelajaran melibatkan emosi positif yang kuat, maka pembelajaran jarak jauh tersebut akan terekam dengan kuat.
"Siswa dapat belajar dengan baik ketika suasana lingkungan menyenangkan. Jika siswa dalam kondisi stres atau dalam tekanan, maka siswa tidak bisa belajar secara efektif," kata Edi dalam webinar bertajuk "Metode Pembelajaran di Era Digital" yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (22/7/2021).
Edi mengatakan, membuat lingkungan menyenangkan menjadi satu bagian penting konsep pendidikan edutainment.
Edi pun mengutip pernyataan Prof. Eko Indrajit yang pernah mengulas tentang pendidikan jarak jauh, di mana perlu sejumlah pilar keahlian yang harus dimiliki tenaga pendidik, antara lain online classroom, edutainment, gamefivation, dan online evaluation.
"Jika metode pembelajaran mengasyikkan, siswa pun akan ketagihan belajar. Begitu pula jika bahan belajar menarik, siswa akan jatuh cinta," jelas Edi dalam webinar yang juga menghadirkan narasumber
Heru Prasetia (Editors & Pemerhati Sosial Media), Waryani Fajar (dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), dan Nuzran Joher (anggota Komisi Ketenagakerjaan MPR RI) itu.
Oleh sebab itu, Edi Sutopo mengatakan, pendidik perlu mencoba mengkolaborasikan antara pendidikan dengan entertainment seperti konsep edutainment yang ada. Contohnya dengan pembuatan media pembelajaran menarik yang berisi materi pembelajaran dan diupload di Youtube sebagai referensi pembelajaran siswa dan dapat dikaji kapan pun.
"Jika gaya mengajar guru sesuai, siswa akan betah dan nyaman berinteraksi," kilah Edi. Termasuk jika model belajar selaras dengan gaya belajar siswa secara mandiri di rumah, maka siswa akan mencintai proses belajar itu.
Tak berhenti di situ. Edi menambahkan, untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dalam pembelajaran jarak jauh ini, pendidik bisa pula menerapkan yang disebut metode blended learning.
"Jadi, ada kombinasi dalam pembelajaran, baik secara tradisional atau tatap muka dengan pembelajaran online. Intinya ialah mengintegrasikan kemajuan teknologi dan inovatif yang ditawarkan oleh pembelajaran online dengan interaksi dan partisipasi dari pembelajaran tradisional," urai Edi.
Edi mengatakan, komponen dasar dalam metode blended learning ada empat hal. Yakni people (mindset, motivasi, literasi digital orangtua dan guru), process (panduan, manual), technology (aplikasi, jaringan, bandwith, kuota, piranti teknologi), dan strategy (rancangan pembelajaran).
"Jadi kunci blended learning ini antara lain adanya interaksi, pengaturan porsi pembelajaran, kolaborasi, penilaian autentik, dan dukungan prasarana," tuturnya.
Edi mengingatkan salah satu yang juga perlu dijaga dalam pembelajaran jarak jauh, yakni menjaga psikologis siswa agar bebas dari stres. Situasi itu dapat tercipta di sekolah dengan dukungan guru.
"Intinya, guru perlu menciptakan suasana itu dengan cara tidak menetapkan target atau menuntut siswa melebihi kemampuannya," ujarnya.
Editors & pemerhati sosial media Heru Prasetia dalam paparannya menggarisbawahi soal makin intensnya masyarakat dengan dunia digital di masa pandemi ini.
"Interaksi masyarakat dengan dunia digital semakin hari semakin tinggi, sehingga menuntut kecerdasan atau literasi digital untuk memaksimalkan pemanfaatannya dan meminimalisir dampak negatif salah satunya cyber bullying yang kerap terjadi, khususnya di dunia pendidikan Indonesia," kata Heru.
Bullying atau perilaku ketika seseorang berulang kali menggunakan kekuasaan dengan cara yang disengaja, termasuk perilaku verbal fisik atau tertulis atau komunikasi eletronik yang disengaja itu, kata Heru, bisa disikapi dengan sejumlah langkah yang ia tawarkan.
"Kalau di-bully, apa yang harus dilakukan?" tanya Heru. Pertama, kita bisa menyimpan bukti pembullyian itu. Kedua, memblokir pesan dari pembully dan tidak melayaninya; ketiga, langsung log off dari platform yang dipakai, dan keempat, ajak bicara orang yang kamu percaya atas masalah itu.
Sebagaimana di wilayah lain, Kementerian Kominfo juga akan menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital di Kabupaten Kudus selama periode Mei hingga Desember 2021.
Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta dan akan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)
Post a Comment