Kiat Cegah Kecanduan Digital pada Remaja
JEPARA: Founder Pitakonan Studio and Management Maryam Fithriati mengungkapkan, cakap dan cerdas digital menjadi syarat mutlak bagi tiap warganet untuk melindungi diri dari ancaman digital dan agar tidak terjerumus sebagai penjahat digital.
"Saling jaga, saling menghormati dan saling kerja sama adalah prasyarat untuk menjaga ketahanan siber dan ekosistem digital yang nyaman untuk semua," kata Maryam saat hadir sebagai narasumber dalam webinar literasi digital bertajuk "Kiat Cegah Kecanduan Digital pada Remaja" yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo untuk warga Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021).
Maryam mengatakan, kecanduan digital yang menghantui setiap orangtua pada anak mereka, baik yang masih di bawah umur atau beranjak remaja, bisa dicegah dengan kemauan kuat dan dukungan dari lingkungan.
Mulai dari memberi teladan yang baik, membatasi penggunaan, mendorong kegiatan alternatif, sikap disiplin, konsisten, dan tegas hingga perbanyak waktu bersama menjadi sebagian tawaran.
Hanya saja, ujar Maryam, orangtua perlu mengetahui aktivitas anaknya dan tak boleh lengah mengingatkan ketika mereka mulai intens berinternet.
Sebab, menemukan data pribadi di internet saat ini bukan suatu hal yang sulit dan tak sedikit pengguna internet abai dengan privasi. Mereka tanpa sadar mengumbar data pribadi tanpa memilah mana data yang rawan dan tidak disalahgunakan.
"Ingatkan anak agar tidak memajang data diri terlalu lengkap di media sosial. Berhati-hati memberikan data-data seperti alamat rumah, nomor telepon pribadi, telepon rumah," kata Maryam.
Saat membuat akun sosial media, sebaiknya jangan mengisi data pribadi terlalu lengkap karena data-data tersebut bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Jangan ragu kenalkan kepada anak potensi ancaman yang bisa terjadi kepada mereka jika data pribadi itu jatuh ke tangan orang yang salah. Ajak anak bersikap terbuka dan kenalkan cara berinternet yang aman dan positif," tutur Maryam.
Sebab, saat ini juga banyak kasus kejahatan yang bermula dari data yang tersebar di media sosial. Khusus untuk orangtua, sebaiknya tidak memposting data di mana anaknya bersekolah.
"Anak-anak dan remaja seringkali berpikir bahwa memposting informasi pribadi di media sosial tidak berbahaya, padahal media sosial tempat publik, bukan buku diary sehingga apa yang diposting akan dilihat banyak orang," tambahnya.
Maryam Fithriati lalu mengajak orangtua menanamkan pesan pada anaknya berupa think wisely before sharing.
"Media sosial kini menjadi platform utama penyebaran informasi. Kalau tidak bijak, media sosial bisa menjadi lahan subur untuk pemupuk perilaku negatif juga seperti hate speech, hoaks hingga cyber-bullying," ujar Maryam.
Lebih jauh, Maryam membeberkan sedikitnya lima platform untuk mengadu jika pengguna menemukan konten negatif berbahaya. Mulai dari situs resmi Kemkominfo di email aduankonten@mail.kominfo.go.id, lalu lapor.go.id, kemudian kws.kpk.go.id, pengaduan.bpk.go.id, serta polri.go.id.
Narasumber lain, redaktur Betanews.id Ahmad Muhlisin mengatakan komunikasi orangtua dan anak memegang peranan penting termasuk dalam peranan mengurangi ketergantungan pada gadget.
"Ajaklah anak berdiskusi soal dunia digital, game, budaya pop, dan konten-konten yang aman serta positif," kata dia.
Ahmad mengatakan, berikan pengertian soal perundungan dan risiko berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenal atau tidak pernah ditemui sebelumnya secara langsung.
"Sebab intensitas dengan media sosial bisa memberi dampak negatif karena mudah terpapar konten-konten negatif, jadi target perundungan, obyek pelecehan seksual, hingga kecanduan game online atau offline," pungkas Ahmad dalam webinar yang juga menghadirkan narasumber pendiri Kampung Aridatu Taty Apriliyana dan Gervando Jeprista Leleng co founder Localin itu.
Sebagaimana di kabupaten/kota lain, di Kabupaten Jepara, Kementerian Kominfo juga hendak menyelenggarakan serangkaian kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital hingga Desember nanti.
Serial webinar ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Warga masyarakat diundang untuk bergabung sebagai peserta webinar dan terus memperoleh materi pelatihan literasi digital dengan cara mendaftar melalui akun media sosial @siberkreasi. (*)
Post a Comment