Ketua MPW Pemuda Pancasila DIY Dorong Sultan HB X Evaluasi PPKM Darurat
WARTAJOGJA.ID: Ketua MPW Pemuda Pancasila DIY Faried Jayen Soepardjan mendorong Gubernur DIY Sri Sultan HB X segera melakukan evaluasi penerapan PPKM Darurat di DIY.
Evaluasi ini, ujar Faried Jayen, penting dilakukan karena belum ada penurunan signifikan jumlah pasien positif COVID-19 di DIY.
Evaluasi juga penting karena di lapangan kian terjadi kekalutan dan beban makin berat yang ditanggung fasilitas kesehatan saat PPKM Darurat.
"Kita melihat kian banyak antrean pasien bahkan sampai ada pasien yang ditolak oleh rumah sakit. Bagaimana tenaga kesehatan kita juga kelelahan menangani pasien. Kita melihat juga bagaimana krisis oksigen terjadi di rumah sakit-rumah sakit di DIY. Ini harus dievaluasi," kata Faried Jayen, Kamis 22 Juli 2021.
Faried Jayen membeberkan pula pengamatannya, bagaimana shelter-shelter isoman terus penuh sehingga warga terpaksa harus isoman di rumah.
"Kita juga sering mendapat informasi di lapangan, bahwa warga yang isoman di rumah justru meninggal dunia karena tak mendapatkan pelayanan medis," sambung Faried Jayen.
Faried Jayen menjabarkan bahwa evaluasi musti dilakukan agar penanganan pasien COVID-19 di DIY bisa lebih baik lagi.
"Tanpa evaluasi dan perbaikan bukan tak mungkin akan banyak warga yang merenggang nyawa karena tak mendapatkan fasilitas kesehatan yang mumpuni," ujar Faried Jayen.
Pemerintah pusat memperpanjang pemberlakuan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021 mendatang. Meski demikian istilah PPKM Darurat tak lagi dipakai dan berganti menjadi PPKM Level 4 untuk Pulau Jawa dan Bali.
Lonjakan kasus positif COVID-19 membuat sejumlah daerah di DIY berada di kategori PPKM Level 4.
Ada 3 daerah di DIY yang masuk ke PPKM Level 4 yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Sementara Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunungkidul berada dikategori level 3.
"Harus ada langkah nyata dari pemerintah khususnya DIY agar masyarakat tetap bisa makan dan perekonomiannya tetap berputar. Kalau tidak ada langkah nyata seperti segera ada bansos, bantuan permodalan atau apapun namanya bagi masyarakat, kasihan mereka yang terdampak," tegas Faried Jayen.
Di tengah ketidakpastian kondisi PPKM Darurat, Faried Jayen menilai gotong royong masyarakat menjadi kunci utama keluar dari kebuntuan situasi.
Masyarakat dengan segala keterbatasan saling bergotong royong meringankan beban masyarakat lainnya yang terdampak. Namun ia mendorong agar pemerintah sebagai pengayom rakyat juga lebih hadir di tengah situasi pelik ini.
"Kita tahu bagaimana masyarakat bergotong royong di tengah pandemi COVID-19. Warga bantu warga terasa sekali di situasi ini. Situasi ini seharusnya direspon pula oleh pemerintah dengan melakukan tindakan nyata yang turut meringankan beban masyarakat," ungkap Faried Jayen.
Faried Jayen menambahkan bahwa pemerintah perlu kembali mengingat asas Salus Populi Suprema Lex Esto atau keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi.
"Sehingga pemerintah harus benar-benar menjamin keselamatan masyarakat di masa pandemi COVID-19 ini," pungkas Faried Jayen. (Cak/Rls)
Post a Comment