Inovasi Pembelajaran Daring Masa Kini
Gunung Kidul – Inovasi pembelajaran ialah ide atau gagasan yang
digunakan untuk melakukan pembaruan terhadap sistem belajar baik metode, media, pendidik, materi dan lain sebagainya yang nantinya dapat berguna untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
”Dengan kata lain, inovasi pembelajaran ialah proses adaptasi ide praktis atau objek baru secara keseluruhan untuk digunakan di kelas oleh guru, membutuhkan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga menyebabkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik,” tutur praktisi pendidikan Wahyudi pada acara webinar literasi digital yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Gunung Kidul, DIY, Rabu (14/7/2021).
Diskusi virtual bertema ”Pendidikan Berbasis Digital: Inovasi Pembelajaran Siswa Masa Kini” itu, dipandu oleh moderator Nabila Najib, serta menghadirkan narasumber Fakhriy Dinansyah (Co-Founder Localin), Tri Yuniningsih (Dosen Fisip UNDIP), Aditia Purnomo (Social Media Planner), dan Oka Fahreza selaku key opinion leader.
Wahyudi mengatakan, inovasi pembelajaran untuk siswa masa kini
bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik. Keterlibatan siswa di dalam kelas menjadi suatu masalah terbesar dalam dunia pendidikan. Ruang kelas biasa, dirasa cukup sulit untuk membuat siswa tetap fokus dengan materi yang diberikan. Hal ini dikarenakan pengajar tidak mengetahui apa yang sebenarnya membuat siswa tetap tertarik dengan kelas.
Ketika siswa terdistraksi, lanjut anggota Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Gunung Kidul ini, ia pun tidak bisa mengulang kembali materi yang terlewat. Dengan inovasi berupa webinar, siswa dapat belajar dari mana pun asal terkoneksi dengan internet. Siswa juga dapat bebas bertanya tanpa harus merasa malu dengan teman-teman di kelas.
Untuk mengurangi rasa penat setelah belajar, Wahyudi juga menawarkan inovasi pembelajaran berbasis permainan. Siapa yang tidak senang bermain game? Lalu, bagaimana kalau belajar sambil bermain game?
Pembelajaran berbasis permainan atau game-based learning (GBL), kata Wahyudi, merupakan suatu pendekatan di mana siswa belajar melalui permainan (game). Materi belajar disampaikan dalam bentuk permainan sehingga menjadi lebih menarik dan menyenangkan.
”Untuk memotivasi siswa, GBL tidak hanya bermain tapi juga memberi penghargaan agar siswa lebih terpacu untuk belajar. Penghargaan dapat berupa level, lencana, atau hadiah yang didapat siswa ketika menyelesaikan tugas tertentu,” jelas Wahyudi kepada lebih dari 200 partisipan webinar.
Inovasi pembelajaran untuk siswa masa kini lainnya ialah pembelajaran multimodal. Sistem pembelajaran multimodal dapat membantu siswa dengan menggabungkan tulisan, gambar, gerakan, suara, tindakan, dan sebagainya. Pembelajaran akan menjadi lebih efektif terutama untuk belajar bahasa asing.
”Metode ini dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mengingat kosakata kamus bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, atau bahasa asing lainnya,” tegas Wahyudi .
Pengajar Fisip Universitas Diponegoro Tri Yuniningsih membahas soal pembelajaran daring (dalam jaringan) yang artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
Ciri pembelajaran daring, lanjut Yuni, yakni dilakukan tanpa tatap muka langsung, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online.
”Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo, Zoom dan sebagainya," tutur Yuni.
Selanjutnya Yuni memberikan tips agar pembelajaran daring berjalan efektif. Pertama, komunikasi antartenaga pengajar dan siswa harus berjalan dengan baik pada saat melakukan video call; Kedua, aktif dalam berdiskusi baik dengan tenaga pengajar atau teman-teman; Ketiga, manajemen waktu bagi para siswa sangat penting.
”Jangan lupa untuk tetap bersosialisasi dengan orang lain, termasuk anggota keluarga di rumah, serta teman-teman sekelas di luar sesi video call untuk mengasah kemampuan bersosialisasi,” pungkasnya. (*)
Post a Comment