Pandemi Dorong Percepatan Era Digital
WARTAJOGJA. ID: Pandemi Covid-19 menjadi wabah dengan dampak paling luas dan cepat serta mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam hal ketenagakerjaan.
Berdasarkan data Internastional Labour Organitation (ILO) tanggal 7 April 2020, selama pandemi 1,25 miliar pekerja terdampak karena pandemi covid- 19, diantaranya pengurangan gaji dan pengurangan jam kerja.
Sedangkan 1,6 miliar pekerja dunia pada sektor informal mengalami sektor paling terdampak. Selama pandemi angka pengangguran di Indonesia juga mengalami kenaikan.
Data satkernas di bulan Agustus 2020, angka pengangguran naik 7,07 persen, kemiskinan 10,19 persen dan usia pengangguran naik menjadi 29,12 juta. Hal tersebut disampaikan Ilham Ali Saifudin dalam Webinar di kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin (14/6).
Ia menilai percepatan digitalisasi pada masa pandemi di luar prediksi para ahli. “Digitalisasi yang kita lakukan sekarang ini diprediksi baru dilakukan pada 5 sampai 6 tahun mendatang, namun dengan adanya pandemi kita mengalami percepatan era digital," kata Irham.
Seminggu setelah WHO mengumumkan covid sebagai pandemi global, ILO mengumunkan satu dari enam tenaga kerja muda di dunia kehilangan pekerjaan, 23% yang masih bekerja berkurang jam kerjanya.
Data satkernas per Agustus 2020, angka pengangguan naik 7,07 persen atau 3 juta lebih yang terkena PHK, termasuk pengurangan gaji, dan jam kerja.
Lebih lanjut ia mengungkapkan selain pandemi masa depan dunia kerja akan dipengaruhi faktor faktor besar seperti; globalisasi, teknologi dan digitalisasi, demografi, dan perubahan iklim.
Ini merugikan bagi dunia kerja, karena Indonesia sebentar lagi akan mengalami bonus demografi. "Indonesia saat ini memasuki bonus demografi, puncak nya akan kita capai pada periode tahun 2030-2040 yang mencapai 64% usia produktif," jelasnya.
Perubahan bonus demografi bisa menjadi beban ganda jika tidak dibarengi peningkatan kualitas skill generasi muda. "Kaum muda akan memiliki beban pekerjaan dan tanggung jawab sosial, lima tahun ke depan 85 juta pekerjaan lama akan menghilang. Sebanyak 50% akan membutuhkan resklilling dan 40% akan terjadi pada core skills," katanya.
Selanjutnya, pada tahun 2030 diprediksi profesi yang berhunungan dengan teknologi akan tumbuh 3% diikuti sektor profesional lainnya 2%, sedangkan pekerjaan office support akan turun 8%.
Hal senada diungkapkan Gervando Jeorista Leleng, pengangguran Indonesia naik 9,7 juta selama pandemi. "Namun kemajuan teknologi mendorong lahirnya terobosan baru untuk memberikan solusi. Banyak perusahaan besar belum melek digital. Menjadi kesempatan kita untuk mempersiapkan diri," katanya.
Perusahaa apparel olahraga Nike melihat tren digital di masa pandemi bakal menjadi sebuah gaya hidup. Nike sudah tidak bekerjasama dengan partner offline.
Webinar di kabupaten Blora mengangkat tema Peluang Ketenagakerjaan dalam transformasi digital, keempat narasumber yang mengisi diantaranya Gervando Jeprista Leleng co founder Localin, Ilham Ali Saifudin dari ILO, Samuel Berit Olam, Meidine Primalia Kaizen Room, dimoderatori Triwi Dyatmoko dan Billy Wardana Fahreza sebagai Key Opinian Leader.
Selain di Kabupaten di Blora, Kementrian Kominfo RI akan menyelenggarakan berbagai kegiatan webinar Literasi Digital di kabupaten kota di 34 Provinsi Indonesia. Program Indonesia makin Cakap Digital selama akan dilaksanakan mulai periode Mei hingga Desember 2021.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi dgital agar masyarakat semakin cakap digital dalam memanfaatkan internet untuk menunjang kemajuan bangsa.
Post a Comment