Membangun Demokrasi yang Bermakna di Era Digital
Semarang – Staf Pengajar Departemen Sosiologi Fisipol UGM Arie Sujito menyebut transformasi digital sebagai era untuk merayakan kebebasan interaksi sosial yang bermakna. Transformasi digital hadir untuk kepentingan keadaban maupun peradaban baru.
Sebagai babak baru, transformasi digital menjadi gejala masif sekaligus menjadi penanda perubahan masyarakat. Pesona digital menjadi pembangkit harapan menjawab kebutuhan masyarakat. Agar interaksi sosial kian bermanfaat membangun peradaban, hendaknya ada kompromi antara instrumen dan makna.
Arie bicara dari aspek digital culture pada acara webinar literasi digital bertema ”Transformasi Digital: Era Baru Interaksi Sosial” yang dihelat Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (24/6/2021).
Acara virtual yang dipandu moderator Nabila Nadjib, ini juga menghadirkan pembicara Diana Aletheia (Kaizen Room), Muhammad Mustafied (UNU Yogyakarta), Agustin Tina Herawati (Undip Semarang), dan aktris Poppy Sovia selaku key opinion leader.
Arie Sujito menambahkan, gelombang pasang liberalisasi media berkonsekuensi pada ruang yang terbuka bagi pertukaran informasi secara bebas. Arie juga mencoba menelaah arti kebebasan terkait demokrasi dalam membangun keadaban dan kemartabatan.
”Demokrasi yang bermakna itu memanfaatkan hak sesuai dengan porsi dan fungsinya, menghormati hak-hak kebebasan orang lain, mempertimbangkan keragaman atau kemajemukan struktur masyarakat, serta menjunjung tinggi dan menjalankan konstitusi serta mengakui adat budaya,” papar Arie.
Membangun demokrasi yang bermakna, lanjut Arie, artinya memperkuat civil society, transformasi masyarakat kewargaan yang ditandai oleh praktik keadaban untuk kemartabatan manusia.
Tantangan untuk mewujudkan interaksi sosial yang beradab, kata Arie, ialah pengelolaan kemajemukan dengan spirit kohesi sosial, cerdas bermedia digital, kultur kritis untuk memberi makna kebebasan dalam demokrasi, membersihkan ruang publik dari kekumuhan, dan mengisinya dengan literasi yang berkualitas.
Sementara Diana Aletheia dari Kaizen Room berpendapat, teknologi hadir untuk memudahkan kehidupan manusia. Namun, tidak dapat dimungkiri, kemajuan-kemajuan teknologi yang ada juga menciptakan tantangan baru bagi masyarakat digital.
Diana memberikan tips agar aman bertransaksi di internet. Di antaranya, ganti password secara rutin dan gunakan password berbeda pada tiap akun. Kemudian, gunakan dompet digital dan hindari penggunaan kartu kredit secara langsung.
”Tips berikutnya, aktifkan verifikasi dua langkah, batasi penggunaan wifi publik (gratisan), tanya terlebih dahulu stok barang sebelum membeli, lihat reputasi toko, pasang AntiVirus yang terupdate, bertransaksi pada platform e-Commerce terpercaya, jangan mengklik link asing secara sembarangan, jangan share kode OTP yang kita dapatkan kepada siapa pun,” urai Diana. (*)
Post a Comment