Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Digital
WARTAJOGJA.ID – Kementerian Kominfo bersama Debindo menggelar acara webinar literasi digital secara virtual dengan topik ”Keluarga Sebagai Basis Pendidikan Digital" di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (21/6/2021).
Dimulai pukul 13.00 WIB, webinar yang dipandu presenter TV Fikri Hadil ini menghadirkan narasumber utama
Novi Kurnia (Dosen UGM), Annisa Choiriya (Kaizen Room), M.Nurkhoiron (eks Komisioner HAM), Saeroni (Kepala Pusat Studi UNU Yogyakarta) dan Sherrin Tharia (entertainer) sebagai key opinion leader (KOL).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital ini telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu.
Setiap narasumber webinar akan menyampaikan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Pengajar Fisipol UGM Novi Kurnia mengatakan setidaknya ada lima hal yang perlu dilakukan agar aman bermedia digital.
Pertama, proteksi perangkat digital. "Ancaman digital terus berkembang, jadi pembaruan proteksi harus terus dilakukan," kata Novi.
Kedua, proteksi identitas digital dan data pribadi. "Kompleksitas identitas dan data pribadi makin sulit dilindungi. Kesadaran akan pentingnya data menjadi penting," ujar Novi.
Ketiga, waspasa penipuan online. "Strategi penipuan semakin beragam. Kejelian mendeteksi penipuan harus diasah," katanya.
Keempat, memahami rekam jejak digital. "Rekam jejak sulit dihapus dan sering jadi ancaman," tegas Novi.
Kelima, perhatikan pula keamanan digital pada anak. "Konten terkait anak bisa mengancam keselamatan anak. Kecanduan gawai juga tantangan bagi keluarga," imbuh Novi.
Novi menyatakan kompetensi keamanan digital gen alpha memiliki tiga hal pokok. Yakni aspek kognitif, afektif, dan konatif (behavioral).
"Aspek kognitif dalam arti memahami konsep dan mekanisme proteksi digital," ujar Novi. Sedangkan afektif adalah sikap empati untuk saling melindungi keamanan digital pengguna lain. Misalnya tidak membocorkan identitas orang lain.
"Aspek konatif dalam arti membiasakan untuk memastikan keamanan digital dan memperbarui keamanan digital," jelas Novi.
Novi mengingatkan bahwa pengguna media digital bukan hanya orang tua, tapi juga ada kakak, sepupu, om, tante, kakek, nenek, pengasuh, guru, wali, dan lainnya.
"Jadi perhatikan, anak anak yang "ikut" atau menjadi "konten" media digital," kata Novi.
"Kita (orangtua dan pengguna digital orang dewasa), harus bisa menjaga keselamatan dan keamanan digital secara mandiri dan bertanggungjawab dulu baru menyelamatkan anak atau pengguna digital yang lebih muda," imbuh Novi.
Ada sejumlah cara menjaga keamanan digital pada anak. Misalnya, lanjut Novi, ajak anak menggunakan media digital sebagai sarana belajar sesuai usianya dan kebutuhannya.
"Ajak anak memahami nilai nilai kemanusiaan baik dalam dunia nyata dan digital. Namun tetal dampingi dan batasi penggunaan gawai berdasar kesepakatan wali/orangtua supaya kecanduan bisa dihindari," jelas Novi.
Novi juga mengajak batasi informasi pribadi, pertimbangkan anak dan persetujuannya. "Karena keselamatan anak penting," tegasnya.
Namun ia juga ingatkan selalu Saring sebelum Sharing. "Hati hati sharenting, hargai anak agar punya jejak digital yang baik sekarang maupun untuk masa depannya," kata Novi.
Terakhir Novi mengingatkan kenali ancaman keselamatan anak saat berinteraksi dengan media digital. Baik perundungan (cyber bulliying), penipuan, penculikan, perdagangan anak, kekerasan, pelecehan, pornografi, korban pedofil, dan lainnya.
Mantan komisioner HAM M. Nurkhoiron mengatakan penelitian tentang beban keluarga selama masa pandemi ini cukup memprihatinkan.
"Pada 2020 lalu, dari 5.673 kasus, 60,73 persen adalah KDRT dan 80 persen responden mengaku kekerasan meningkat selama masa pandemi," ujar Nurkhoiron.
Di wilayah Kabupaten Rembang, Kementerian Kominfo RI akan menyelenggarakan berbagai kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital selama periode Mei hingga Desember 2021.
Kegiatan Webinar Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.
Masyarakat dapat terus memperoleh berbagai materi pelatihan literasi digital di akun media sosial@siberkreasi. (*)
Post a Comment