Tampang dan Motif Pengirim Takjil Sate Beracun Yang Tewaskan Anak Driver Ojol di Yogya
Sosok NA pengirim paket takjil beracun yang tewaskan anak driver ojek di Yogya |
WARTAJOGJA.ID: Misteri sosok perempuan pengirim
paket takjil berupa sate beracun yang menyebabkan Naba Rais Prasetyo (9), anak
seorang driver ojek online (ojol) di Yogya tewas keracunan akhirnya terungkap.
Apa sebenarnya motif perempuan yang diketahui
bekerja di Salon Kecantikan ini hingga berniat meracun orang menggunakan paket
takjil berupa sate dicampur dengan potasium sianida?
Pada Senin 3 Mei 2021, Polres Bantul membeberkan
semuanya. Perempuan berinisial NA alias Neni Aprilia itu sebenarnya awalnya
berniat mengirimkan sate dicampur racun untuk Tomy, seorang penyidik yang
bertugas di Polresta Yogyakarta. Dan ternyata salah sasaran.
"Setelah empat hari penyelidikan, hari Jumat
(30/4) kami amankan NA, dia aslinya dari Majalengka Jawa Barat," kata
Direskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satria saat jumpa pers di Mapolres
Bantul, Senin (3/5/2021).
Gadis yang sehari-hari bekerja di salon
kecantikan ditangkap Satreskrim Polres di kawasan Srimulyo, Piyungan Bantul.
“Tidak ada perlawanan saat dia ditangkap dirumahnya di
Potorono, Banguntapan, Kabupaten Bantul. Tersangka tinggal sendiri,"
ujarnya.
Motif Kirim Takjil Beracun
Kepada polisi NA mengaku awalnya mengirim takjil beracun itu hanya untuk memberi pelajaran Tomy, seorang anggota polisi yang sudah lama dicintainya. Ia tak menduga kiriman paketnya itu ternyata salah sasaran, hingga menyebabkan Naba tewas.
"Awalnya NA ini hanya ingin memberi pelajaran pada Tomy yang merupakan anggota polisi yang dicintainya meskipun sudah beristri," katanya di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).
Belum diketahu apa penyebabnya, rupanya saat itu NA sedang kesal dengan Tomy. Kemudian dia curhat pada salah satu rekan dan terbesit memberikan racun agar korban hanya muntah dan mencret.
"Ia lalu memesan sate yang bumbunya sudah dicampur KCN (potasium sianida) dengan harapan bisa memberi pembelajaran Tomy," kata Kasatreskrim.
Namun sayang, rencana mengirimkan lewat ojol tanpa aplikasi justru salah sasaran. Keluarga Tomy tidak mau menerima dengan alasan tidak kenal sehingga dibawa lagi driver ojol Bandiman (ayah Naba) pulang ke rumah untuk disantap bersama keluarga hingga berujung meninggalnya Naba Faiz Prasetyo.
Cara Polisi Buru Pelaku
Penangkapan perempuan oleh polisi itu diawali pengakuan ayah si anak yang tewas, Bandiman pengemudi ojek online. Pada medio 25 April lalu ia tiba-tiba didatangi perempuan muda yang meminta mengirimkan paket sate ke rumah Tomy, tanpa memakai aplikasi online. Ia saat itu dibayar Rp 30 ribu oleh NA.
Saat ini NA telah ditahan di Polres Bantul. Hal itu
karena polisi masih memintai keterangan untuk penyelidikan lanjutan.
Polisi menyebut terungkapnya pengorder offline
takjil beracun yang menewaskan anak driver ojek online itu dari petunjuk bungkus
sate. Bungkus sate dan tatanan lontong berbeda dari lainnya.
"Kunci pengungkapan itu dari bumbu satenya yang
terbilang unik dan bungkus sate warna kuning itu hal jarang lalu kami cari. Penjual
satenya ternyata di sekitar Umbulharjo," katanya
Selain itu, sate yang dibeli Nani memiliki
pengemasan yang unik untuk lontongnya. Dari situlah polisi menelusuri siapa
pembeli sate tersebut. "Dan lontongnya dibungkus seperti lopis, terus sate
yang buka siang hari kan bisa dihitung," kata dia.
"Tapi yang paling berperan dalam pengungkapan
kasus ini dari keterangan saksi-saksi yang dilanjutkan penyelidikan," kata
Burkan.
Atas perbuatannya tersangka NA bakal dijerat Pasal 340 KUHP Sub Pasal 80 ayat (3) Jo Pasal 76c Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
"Barang siapa yang sengaja dengan rencana terlebih dahulu yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, kemudian pertanggungjawabannya dengan hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun," katanya. (Rls/Smt)
Post a Comment