Sleman Kendalikan Demam Berdarah Di Tengah Tingginya Kasus Covid-19
WARTAJOGJA.ID : Kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Sleman belakangan masih menjadi salah satu yang tertinggi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Namun tak hanya Covid-19, Sleman juga memfokuskan agar di tengah pandemi itu kasus penyakit demam berdarah tak ikut merebak.
Caranya dengan membuat program pengendalian Dengue (DBD) yang menerapkan teknologi nyamuk ber-Wolbachia.
"Ada sebanyak 22.323 lokasi di wilayah Sleman yang akan menjadi tempat peletakkan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia untuk memerangi nyamuk demam berdarah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo 23 Mei 2021.
Wolbachia merupakan bakteri yang hidup alami di sekitar 60-70 persen serangga, tetapi tidak ditemukan di nyamuk Aedes aegypti. Wolbachia dapat memutus replikasi virus dengue, sehingga tidak dapat ditularkan oleh nyamuk dan nyamuk yang sudah ber-wolbachia akan mewariskan bakteri itu ke generasi selanjutnya.
Dari nyamuk ber-Wolbachia yang disebar ini ditargetkan dapat mengurangi kasus penularan lokal demam berdarah di Sleman, minimal sampai 50 persen.
Hasil penelitian di Yogyakarta, pelepasan nyamuk ber-Wolbachia skala kecil di Dusun Kronggahan dan Nogotirto pada 2014 silam, diperoleh keberhasilan dengan efikasi 77 persen.
Program pelepasan nyamuk ber-Wolbachia skala besar kali ini di Sleman akan melalui sejumlah tahapan.
Mulai pelatihan, sosialisasi, pendataan orang tua asuh, penitipan ember yang berisi telur nyamuk ber-Wolbachia pada orang tua asuh, monitoring populasi nyamuk, hingga penarikan ember telur. (Gas/Des)
Post a Comment