Komunitas Sengkuni MC Jogja Bagi Takjil Tiap Hari
WARTAJOGJA.ID : Komunitas motor gede atau moge Sengkuni Motor Club Yogyakarta punya cara sendiri mengisi bulan ramadhan di masa pandemi Covid-19 ini.
Komunitas yang terbentuk sejak 10 tahun silam dari berbagai elemen pecinta motor besar di Yogyakarta itu sementara waktu mengurangi aktivitas touringnya ke tempat-tempat jauh demi mematuhi anjuran pemerintah saat pandemi.
Sebagai gantinya, mereka memilih mengalihkan kegiatannya dengan aksi sosial, berbagi takjil kepada para pengendara jalan sembari merangkul kelompok lain untuk bergabung.
Aksi itu uniknya dilakukan dari markasnya yakni di Gandara Coffe yang berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar Kabupaten Sleman, Yogyakarta secara drive thru atau tanpa turun. Hal ini untuk menghindari kerumunan.
"Aktivitas berbagi takjil ini kami lakukan untuk menggalang solidaritas pecinta motor dari lintas organisasi, agar mau berbagi bersama tanpa harus memandang mereka dari organisasi apa," ujar Denizar Rahman, salah satu pegiat Sengkuni Motor Club Minggu 2 Mei 2021.
Denizar mengungkapkan, kolaborasi menjadi nyawa utama aksi berbagi yang mereka lakukan. Tujuannya memupus semangat eksklusivitas yang selama ini kerap berujung pada sikap-sikap arogansi organisasi motor besar.
"Jadi di momen ramadhan ini, kami ajak semua membaur, berkolaborasi dan memberi manfaat bersama ke masyarakat," kata dia.
Dalam aksi kali ini misalnya Sengkuni Motor Club berkolaborasi dengan para pegiat sepeda yang tergabung dalam Brompton Yogyakarta.
Puluhan pegiat sepeda itu sebelumnya gowes dari kawasan Titik Nol Kilometer menuju markas Sengkuni Motor Club di Gandara Coffe yang berjarak sekitar 15 kilometer.
Sesampai di lokasi mereka bersama-sama berdiri di pinggir jalan membagikan takjil bagi para pengendara yang melintas. Khususnya kepada pengemudi ojek online.
Denizar mengungkapkan, takjil itu diperoleh dari usaha masing-masing anggota Sengkuni Motor Club yang berjumlah 70 orang. Setiap harinya satu-dua anggota secara bergilir menjadi koordinator untuk menyediakan takjil yang dibagikan cuma cuma kepada pengendara jalan.
"Jadi dari anggota itu bisa mengajak komunitas mana saja untuk berkolaborasi dan berbagi," ujarnya.
Bayu Aji, pegiat di Sengkuni Motor Club menambahkan dari aktivitas kolaborasi ini diharapkan bisa menginspirasi pecinta motor melupakan ego organisasi masing.
"Tak perlu gap-gap saat ingin berbuat kebaikan," kata Aji.
Ketua komunitas sepeda Brompton Yogyakarta Chandra Widyanto menuturkan pihaknya senang bisa berkolaborasi dengan pecinta motor besar seperti Sengkuni Motor Club sehingga ada kerjasama antar komunitas.
"Ada 85 orang goweser yang terlibat dalam kegiatan ini, kami bagi jadi tiga titik saat gowes agar tidak memicu kerumunan," katanya.
Hal senada diungkapkan salah satu anggota senior Brompton Yogyakarta, Edwin Saleh.
"Kolaborasi pecinta sepeda dengan pecinta motor ini sebagai bentuk sinergi, jika mungkin dua tahun silam ada gesekan komunitas sepeda dengan komunitas motor, kini semua bekerjasama," kata Edwin.
Seorang peserta Upik Sofie yang juga koordinator Perempuan Brompton Yogya mengatakan markas Sengkuni Motor Club cukup startegis untuk menggelar kegiatan kolaborasi sambil berbagi ini.
"Jadi kami punya referensi ketika akan menggelar kegiatan serupa lokasi markas Sengkuni ini bisa digunakan," kata dia. (Cak/Rls)
Post a Comment