Yogya Lakukan Ini Demi Akselerasi Vaksinasi Covid-19 Lansia
Ilustrasi vaksinasi (ist) |
WARTAJOGJA.ID: Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan bahwa Pemda DIY senantiasa berupaya melakukan akselerasi vaksinasi Covid-19. Terutama dalam menyelesaikan vaksinasi Covid-19 bagi semua lansia, selaku kelompok prioritas. Aji menilai program vaksinasi Covid-19 yang tengah berjalan, akan cepat terselesaikan dengan adanya kolaborasi.
Hal tersebut dituturkan Aji saat menerima audiensi PT Trinusa Travelindo (Traveloka), di Ruang Rapat Sekda DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, (15/4). Pada kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie dan Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo.
Pemda DIY, jelas Aji, siap berkolaborasi bersama Traveloka untuk melakukan percepatan vaksinasi di DIY. Adapun tiga kelompok sasaran yang menjadi prioritas vaksinasi Covid-19 yakni lansia, guru, dan pelaku pariwisata. “Pelaksanaannya mungkin tidak hanya digelar di satu lokasi saja, melainkan dapat dibagi, dilakukan di kabupaten/kota,” tukas Aji.
Aji juga menyampaikan apresiasi kepada Traveloka atas perhatian yang diberikan dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat DIY. “Saya berharap, kolaborasi ini tak hanya berjalan sekali dua kali, namun dapat berlanjut secara berkesinambungan,” terang mantan Kadisdikpora DIY ini. Aji mengatakan, rencana uji coba pelaksanaan kolaborasi ini akan dilakukan pada minggu terakhir bulan April 2021 dan setelah Hari Raya Idulfitri 2021.
Head of Market Management & Accommodation Traveloka, Eko Cahyo Wibowo, menuturkan bahwa pihaknya secara terbuka akan mendukung upaya Pemda DIY melakukan akselerasi vaksinasi. “Kami siap berkolaborasi, baik dalam hal membantu penyediaan vaksinator, maupun support dalam hal akomodasi dan logistik di lapangan. Intinya kami mendukung percepatan program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Pemda DIY,” jelasnya.
Terlebih lagi, Traveloka menawarkan jika sekiranya memungkinkan, akan dilakukan pembuatan sentra vaksinasi pada kabupaten/kota di DIY. “Tak hanya itu, Traveloka juga siap untuk melakukan pemberitahuan dengan blasting ke hotel-hotel, pelaku atraksi, dan juga para pendidik domisili DIY yang ada di database kami akan program vaksinasi ini,” tukas Eko.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan DIY, drg. Pembajun Setyaningastutie, juga menyambut baik rencana tersebut. “Saat ini di DIY, tenaga publik itu sudah dua kalinya, sementara lansia masih di angka sekitar 30%. Oleh karenanya, sesuai imbauan Kemenkes RI, harapannya kelompok lansia didahulukan dan dipercepat,” jelas Pembajun. Ia berpesan, data yang digunakan sebagai acuan target sasaran vaksin harus berasal dari satu pintu yakni Dinkes DIY. "Sebaiknya satu pintu saja dari Dinkes (DIY)," pesannya.
Ia menambahkan, bila nantinya kerjasama dilakukan, Traveloka diharapkan mampu memberikan dukungan akan penyediaan lokasi vaksinasi bagi lansia. “Kalau lansia itu seharusnya kan di fasyankes, karena kalau selain itu, membutuhkan pendamping dan tempat yang nyaman. Untuk kepentingan ini, mungkin bisa difasilitasi pelaksanaannya,” urainya.
Saat ini, lanjut Pembajun, Dinkes DIY, juga melakukan jemput bola ke kecamatan, panti jompo atau pun wreda, agar semakin banyak lansia yang divaksin. “Pak Menkes selalu menekankan, bahwa vaksinasi akan segera dikirimkan ke daerah yang sudah terdata secara statistik untuk jumlah lansianya. Untuk Jogja sendiri, penduduk yang paling banyak lansianya itu Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, sehingga alokasi paling banyak ke dua wilayah itu.”
Sebelumnya, pada Sabtu (10/04), Pembajun mengatakan total lansia DIY yang teregistrasi vaksinasi mencapai 590-an ribu orang (sesuai data berjalan). Baru 14,17% yang divaksin. “Kalau angkanya itu 41.844 orang dosis pertama. Dosis kedua baru 1,58% karena 28 hari ya,” ujarnya.
Ia mengutarakan, akselerasi vaksinasi Covid-19 bagi lansia, juga mengalami kendala mengingat keterbatasan kiriman vaksin dari pusat. “Mudah-mudahan setelah April, sesuai janji Pak Menkes, vaksin akan lebih banyak tersedia. Stok kami saat ini masih sekitar 16ribu-an, tapi sebanyak 12ribu sudah didistribusikan ke 3 kabupaten/kota. Jadi buffer yang tersedia sekitar 3ribu-an vial,” ungkap Pembajun.
Pembajun menyebut bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara kolaboratif ini masih membutuhkan koordinasi lebih lanjut. "Tahapan selanjutnya, segera berkoordinasi teknis untuk pelaksanaan di lapangan guna membahas soal data, akomodasi, logistik, dan sebagainya," tutupnya. (Cak/Rls)
Post a Comment