Tren Kinerja Tetap Positif Saat Pandemi, Sido Muncul Bagikan Deviden Rp 934 Miliar
WARTAJOGJA.ID : Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk memutuskan membagikan deviden pemegang saham sebesar Rp 934 miliar atau Rp31,4 per lembar saham dengan rasio pembayaran sebesar 100% atas laba bersih 2020.
RUPS yang berlangsung di Pabrik Sido Muncul, Bergas, Ungaran, Kabupaten Semarang juga menyetujui laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2020 dan penunjukkan Akuntan Publik Independen untuk tahun buku yang akan berakhir pada 31 Desember 2021 Feniwati Chendana dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro, & Surja (Ernst & Young Indonesia).
Dalam keterangannya, Dirut Sido Muncul David Hidayat mengatakan, RUPS juga menyetujui penetapan penggunaan laba bersih tahun buku yang berakhir 31 Desember 2020 melalui pembagian deviden kepada pemegang saham sebesar Rp 934 miliar atau Rp31,4 per lembar saham.
Menurutnya, pembagian deviden sebesar itu, dengan rincian Rp12,5 per lembar atau Rp372 miliar telah didistribusikan sebagai dividen interim pada 18 November 2020.
"Sedangkan sisanya Rp18,9 per lembar atau Rp561,9 miliar akan didistribusikan 29 April mendatang, detail jadwal pembagian deviden tunai dapat dilihat di publikasi hasil RUPS," ujar David, Sabtu (3/4/2021).
Persetujuan lain dalam RPUS lanjut David, penetapan gaji dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris, serta pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gaji dan tunjangan kepada Direksi.
"Selama ini manajemen telah melakukan upaya meningkatkan penjualan baik lokal maupun ekspor. Selaras dengan adanya peningkatan kapasitas produksi jamu herbal likuid/Tolak Angin dan sejenisnya," tambahnya.
Lebih lanjut David mengatakan, kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk juga menunjukkan peningkatan dan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp3,33 triliun sepanjang 2020.
"Berdasarkan laporan keuangan SIDO, perusahaan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp1,15 triliun, mengalami kenaikan dibanding periode yang sama pada 2019 yang hanya sebesar Rp1,02 triliun," ujarnya lagi.
Meski demikian lanjutnya, dengan dikurangi beban serta pajak, laba bersih SIDO menjadi Rp934,01 miliar, naik dibandingkan sebelumnya hanya Rp807,68 miliar. Dengan capaian ini laba per lembar saham naik dari Rp 27,1 menjadi Rp31,4.
Sepanjang 2020 tercatat kinerja penjualan Sido Muncul naik 8,8%, dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp3.06 triliun.
Sementara itu, beban-beban lainnya tidak mengalami kenaikan signifikan sehingga mampu mengangkat laba usaha Sido Muncul menjadi Rp1,15 triliun dari tahun sebelumnya laba usaha hanya sebesar Rp1,02 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan, aset Sido Muncul juga bertumbuh pada tahun lalu dari Rp3,52 triliun menjadi Rp3,84 triliun.
"Perusahan juga akan meningkatkan kontribusi dari pendapatan ekspor sekitar 4%-5% menyusul pulihnya pengiriman ke negara tujuan ekspor utama pasca pelonggaran lockdown," tandas David.
David juga mengatakan pada Kuartal IV-2020 pengiriman ke negara tujuan ekspor utama sudah pulih pasca pelonggaran lockdown.
"Untuk itu kita targetkan peningkatan dari pendapatan ekspor, dari kontribusinya selama ini 2,5% terhadap pendapatan menjadi 4%-5%," ujarnya.
Ekspor produk perseroan ke Malaysia pada semester II-2020 sudah kembali ke level sebelum pandemi. Begitu pula pengiriman ke Filipina dan Nigeria sudah pulih pada kuartal IV-2020.
Negara-negara tujuan ekspor utama SIDO di antaranya Malaysia, Filipina, Nigeria, serta beberapa negara di kawasan Asia Pasifik, Afrika, dan Timur Tengah.
Menurut David, negara-negara Asean dapat menjadi potensi pasar ekspor ke depan serta beberapa negara di kawasan Afrika dan Timur Tengah.
Kinerja perusahaan, tutur David, pada 2021 akan terus berupaya mengembangkan jalur distribusi untuk lokal melalui penambahan outlet di wilayah-wilayah yang masih minim kontribusinya dan jalur distribusi online.
Selain itu, lanjutnya, untuk perluasan export akan dilakukan pengembangan market baru di negara-negara semenanjung Arab, Indo China dan Nigeria/Afrika.
"Perusahaan akan menggalakkan penjualan bahan baku (extrak rempah) ke perusahaan makanan, minuman dan farmasi denga mengoptimalkan kapasitas unit extraksi kami," ujar David.
Secara agresif, menurutnya, manajemen terus melakukan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan herbal menjadi preferensi, hal ini benar-benar membuka peluang bagi Sido Muncul.
"Bahkan kami kini sedang mengembangkan project greenhouse yang nantinya dapat membantu kesinambungan bahan-bahan rempah yang digunakan, dari sisi ekonomis akan jauh lebih effisien," tutur David. (Cak/Rls)
Post a Comment