Ini Alasan Hunian Vertikal Solusi Atasi Urbanisasi
WARTAJOGJA.ID: Ketua Prodi Magister Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Suparwoko mengungkap
kebutuhan bangunan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), terus mengalami peningkatan.
Di satu sisi urbanisasi terus meningkat dan berdampak terhadap semakin minimnya lahan perkotaan. Sebagai solusi diperlukan teknologi pembangunan hunian vertikalk
Suparwoko melihat kebutuhan bangunan rumah yang terus bertambah dapat ketehui dari program satu juta rumah yang masih belum selesai dan ke depan masih ada potensi dilanjutkan.
"Karena itu kita butuh banyak bangunan rumah khususnya untuk MBR baik di perkotaan maupun di pinggiran kota, " ucapnya, dalam Kuliah Perdana Magister Arsitektur UII bertajuk Land Use and Housing Massive Industry 4.0, Sabtu (10/4).
Menurutnya arus urbanisasi saat ini sudah melebihi 60 persen dari jumlah penduduk itu tinggal di kota. Sementara pemerintah selama ini merespons rumah untuk MBR itu di pinggiran, hal itu akan menjadi persoalan karena ekspansi pembangunan rumah ke pedesaan akan memakan lahan pertanian.
Suparwoko mengatakan, perkotaan di Indonesia yang rata-rata baru berada di dua lantai sehingga penggunaan tanah memungkinkan untuk membangun enam lantai. Dari sisi aturan kebijakan sebenarnya sudah memadai untuk mendukung hunian bersifat vertikal untuk menghindari banyak alihfungsi lahan.
"Sayangnya hal itu belum banyak diterapkan secara nyata. Untuk mewujudkan hunian antara empat, lima hingga enam lantai memang menjadi tantangan bagi perkotaan kita,” katanya.
Sementara itu Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII Arif Wismadi mengatakan keterbatasan lahan perkotaan tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di beberapa negara lain seperti di India. “Salah satu pendekatan solusinya adalah merubah kebijakan, mencari kebijakan yang paling tepat di Indonesia," katanya.
Selain adanya kebijakan yang srategis juga penting adanya pendekatan partnership antara pemerintah dengan swasta. "Memang telah mnjadi persoalan global masalah ketersediaan perumahan saat ini semakin kurang, karena juga harganya yang mahal," ungkapnya. (Cak/Rls)
Post a Comment