DPRD Kota Yogya Berharap Segera Bidang Tanggap Bencana Masuk Kurikulum Sekolah SD-SMP
Anggota DPRD Kota Yogyakarta sekaligus Pimpinan Fraksi Partai Golkar, Bambang Seno Baskoro (dua dari kiri) saat memantau Simulasi penanganan bencana air di Sungai Gajah Wong |
WARTAJOGJA.ID : Bencana bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja, dan sulit diprediksi kapan terjadinya. Tak terkecuali akhir-akhir ini, Indonesia kembali diuji dengan berbagai macam bencana yang memberikan dampak kerugian material berupa harta, benda, bahkan jiwa.
Berkaca dari kondisi itu, anggota DPRD Kota Yogyakarta sekaligus sebagai Pimpinan Fraksi Partai Golkar, Bambang Seno Baskoro berharap ada upaya mitigasi lebih lanjut terkait antisipasi kebencanaan ini. Salah satunya mitigasi yang ditanamkan sejak dini bagi kalangan siswa siswi sekolah.
“Saya mendorong untuk penanganan kebencanaan itu untuk segera masuk di dalam Kurikulum Pendidikan untuk tingkat SD dan SMP,” kata Pak BSB, panggilan akrab Bambang Seno Baskoro pada Selasa (13/4/2021).
Anggota Komisi C DPRD Kota Yogya itu merujuk pada Permendikbud no 33 tahun 2019 yang mengatur tentang pelaksanaan Program SPAB ( satuan pendidikan aman bencana ) adanya dasar pelaksanaan program Satuan Pendidikan Aman Bencana yang akan di realisasikan di Kota Yogyakarta pada Anggaran tahun 2022 yang akan diterapkan di sejumlah SD dan SMP sebagai pilot project.
Anggota DPRD Kota Yogyakarta sekaligus Pimpinan Fraksi Partai Golkar, Bambang Seno Baskoro saat memantau Simulasi penanganan bencana air di Sungai Gajah Wong |
Sejalan dengan Program SPAB dilaksanakan, untuk segera dari Dinas2 terkait ( Bappeda, BPKAD , BPBD, Disdikpora, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Damkar, Dinas PU PKP ) untuk berkolaborasi membahas kurikulum kebecanaan masuk dalam kurikulum bagi anak SD maupun SMP di Kota Yogyakarta.
“Dalam SPAB yang menjadi sasaran adalah pada Peserta didik, Pendidik dan Tenaga pendidik ,” kata BSB.
Hanya saja, dari informasi terakhir yang diterima DPRD Kota Yogya, SPAB itu rencananya baru akan diterapkan di 8 sekolah dulu mulai tahun 2022.
Padahal jumlah SD Negeri ada 89 dan swasta ada 75 di Kota Yogyakarta. Untuk SMP Negeri ada 16 dan SMP swasta 48 , Dengan jumlah 8 SPAB setiap tahunnya.
Ini artinya implementasi program itu baru akan rampung lebih dari 10 tahun, kemudian apabila dalam 1 tahun dilaksanakan 8 SPAB .
Dengan kata lain Program tersebut tidak akan maksimal di dalam menyiapkan program mitigasi bencana
“Kami berharap dilakukan serentak, dengan target 2024 program SPAB sudah terlaksana semua untuk sekolah SD dan SMP di Kota Yogyakarta. Target untuk sekolah-sekolah segera memiliki panduan dalam menghadapi kebencanaan,” pungkas BSB. (Cak/***)
Post a Comment