Bedah Buku Arsitektur Kubah dan Konfigurasinya Peringati Penetapan Guru Besar UII Prof Noor Cholis Idham
WARTAJOGJA.ID: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan yang berjudul Bedah Buku bertajuk Arsitektur Kubah dan Konfigurasinya Kamis, 29 April 2021.
Bedah buku itu digelar dalam rangka Tasyakur Penetapan Guru Besar Prof. Noor Cholis Idham, Ph.D., IAI.
Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, S.T., M.T., P.hD. dan Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.
Pada kesempatan tersebut Prof. Noor Cholis Idham, Ph.D., IAI memaparkan resume dari buku “Arsitektur Kubah dan Konfigurasinya” yang selanjutnya dibahas oleh Prof. Dr. Ir. Yulianto Sumalyo, Guru Besar Teknik Arsitektur, Universitas Mercu Buana.
Salah satu bagian paparan Prof. Noor Cholis Idham, Ph.D., IAI. saat Bedah Buku bertajuk Arsitektur Kubah dan Konfigurasinya Kamis (29/4) |
Acara ini dipandu Dr. Ir. Revianto Budi Santoso, M.Arch., IAI. selaku moderator dalam acara tersebut.
"Kubah masjid merupakan sebuah simbol yang paling mudah dikenali dari keseluruhan bangunan sebuah masjid," kata Prof. Noor Cholis Idham, Ph.D., IAI dalam paparannya.
Dan secara imajinatif kubah sering menjadi representasi dari sebuah masjid itu sendiri.
Noor Cholis membeberkan, di Indonesia masjid-masjid banyak menggunakan atap kubah yang dapat mudah dijumpai di berbagai pelosok tanah air.
"Baik kubah yang “praktis” langsung jadi dan pakai atau kubah yang memerlukan sentuhan rancang bangun dengan skill tertentu," katanya.
Arsitektur kubah di Indonesia banyak dipengaruhi oleh agama, tradisi , budaya, dan modernisasi, misalnya menggabungkan desain Jawa, Hindu, dan Arab sekaligus.
"Dalam sejarah arsitektur masjid-masjid pioner, pada masa pemerintahan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Khalifah Al Walid, masjid yang awalnya tidak dilengkapi oleh kubah, menara, dan sebagainya, pertama kali memasukkan unsur tersebut dalam mendesain sebuah masjid," kata Noor Cholis.
Seiring dengan perkembangan zaman, sejalan dengan pendidikan arsitektur di Indonesia serta semakin melimpahnya referensi asritektural, turut serta memperkaya eksplorasi dan menjadi inspirasi dalam pembangunan kubah-kubah masjid di Indonesia.
Terlebih lagi jika desain yang dirancang melalui pendalaman konsepsi pemikiran Islami yang mengandung filosofis tertentu.
Lebih lanjut, kubah sebagai hasil peradaban manusia bisa menjadi rekam jejak sejarah dalam periode waktu tertentu.
Beberapa tipologi bangunan dari kubah masjid dapat dijadikan sebagai alat untuk mengenali identitas dari sebuah desain yang dibuat.
"Dari beberapa jenis tipologi bangunan, konfigurasi bentuk dan ruang (firmitas) merupakan salah satu yang dapat dijadikan sebagai alat atau metode untuk mengidentifikasi keotentikan sebuah karya kubah masjid," katanya.
Sebagai upaya untuk memetakan konfigurasi arsitektur kubah, Kota Istanbul, Turki merupakan museum arsitektur kubah dunia yang mempunyai keanekaragaman arsitektur kubah yang menarik untuk dikaji dan dijadikan bahan evaluasi untuk penggolongan struktur kubah.
Upaya memetakan konfigurasi kubah masjid ini diangkat sebagai salah satu topik penelitian dan disusun dalam sebuah buku yang ditulis oleh Prof. Noor Cholis Idham, Ph.D., IAI. untuk memperoleh gelar Guru Besar pertama di Jurusan Arsitek, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Dalam buku ini dijelaskan juga bahwa kubah masjid digolongkan berdasarkan kompleksitas konfigurasi dan pembahasan yang telah dilakukan dengan pengamatan langsung di lapangan yang selanjutnya dilakukan examinasi atas properti kubahnya.
Dari hasil riset ini pula, diperoleh 3 jenis kubah, yaitu (1). kubah jamak, (2). kubah terpusat, dan (3) kubah tunggal. Selain itu, banyak hal-hal menarik lainnya untuk dikaji dan dibedah sehingga diperoleh inti sari ilmu serta wawasan yang dapat bermanfaat untuk akademisi, praktisi arsitektur, maupun khalayak umum.
Luaran dari kegiatan tersebut adalah poin-poin pembahasan dan rekomendasi mengenai buku “Arsitektur Kubah dan Konfigurasinya” yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam bidang pendidikan dan keprofesian arsitek. (Cak/Rls)
Post a Comment