UPN "Veteran" Yogyakarta Berdayakan Masyarakat Desa Wukirsari
Diskusi antara Ketua LPPM UPNVY Dr Hendro Widjanarko SE MM dengan Lurah dan Kepala Dukuh se-Wukirsari, Imogiri, Bantul. |
WARTAJOGJA.ID : Desa Wukirsari dikenal sebagai sentra industri kreatif anyaman yang berbahan dasar bambu. Namun, sangat disayangkan harga jual kerajinan unik dan khas ini masih sangat rendah sehingga belum bisa meningkatkan kesejahteraan dari para pengrajinnya.
Hal itu menjadi topik pembahasan dalam diskusi antara Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) Dr Hendro Widjanarko SE MM dengan Lurah dan Kepala Dukuh se-Wukirsari, Imogiri, Bantul.
Ini merupakan kegiatan lanjutan dari agenda 28 Oktober 2020 lalu, yakni peresmian Desa Wisata Budaya di Watu Hangga, Pedukuhan Karangtalun, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Pembukaan wisata Watu Hangga diresmikan secara langsung oleh Rektor UPNVY, Dr. Muhammad Irhas Effendi, M.Si.
Melalui diskusi tersebut berhasil dipetakan potensi Desa Wukirsari yang akan dioptimalkan melalui Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Dosen UPNVY. Yang bersinergi dengan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Mahasiswa UPNVY. Sebelumnya UPNVY juga sudah menerjunkan Mahasiswa KKN untuk mengembangkan Desa Wisata Budaya dan UKM di Wukirsari.
Diskusi antara Ketua LPPM UPNVY Dr Hendro Widjanarko SE MM dengan Lurah dan Kepala Dukuh se-Wukirsari, Imogiri, Bantul. |
Forum diskusi juga sepakat bahwa lahan kosong nantinya akan dimanfaatkan untuk penghijauan. Yakni dengan menanam tanaman keras seperti Pohon Trembesi yang mampu menyerap air.
"Selain peningkatan nilai jual kerajinan dari anyaman bambu, warga juga akan didorong untuk melakukan penanaman di lahan pekarangan yang kosong agar bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat sekitar," ujar Hendro Widjanarko, kemarin (24/3/2021)
Hendro Widjanarko menuturkan, salah satu masalah yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah angka Prevalensi Stunting yang masih cukup tinggi di Wukirsari, bahkan termasuk 10 besar di Bantul.
Yang juga menjadi keprihatinan bersama adalah angka pernikahan dini yang ternyata masih cukup tinggi di Wukirsari. Hal ini tentunya akan berimbas pada angka perceraian yang juga ikut menjadi tinggi.
"Ini menjadi tanggung jawab akademisi dari UPNVY untuk menjadi problem solving dari masalah nasional tersebut. Paling tidak bisa menurunkan angkanya. Sangat mendesak untuk segera dilakukan sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) guna mencegah terjadinya Pernikahan di Bawah Umur," ungkap Hendro Widjanarko. (Sub)
Post a Comment