Soal Polemik Demokrat, Anggota DPRD Kota Yogya Rini Hapsari : Sedih Tapi Harus Tegar
Anggota DPRD Kota Yogya yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Kota Yogyakarta Rini Hapsari di sela penyerahan AD/ART di Kantor Kemenkumham DIY Rabu (10/3) |
WARTAJOGJA.ID: Polemik yang menerpa Partai Demokrat hingga saat ini masih terus bergulir.
Aksi pembangkangan yang berusaha menggeser Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi kepemimpinan partai ini memunculkan perlawanan Partai Demokrat di berbagai daerah, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pada Rabu (10/3) jajaran kader dan pengurus DPD serta DPC juga anggota legislatif Demokrat di Yogyakarta bersama sama memberi dukungan kepada partai mereka dengan menyerahkan AD/ART yang sah kepada Kantor Wilayah Kemenkumham DIY.
Salah satu yang turut dalam penyerahan AD/ART ke Kantor Wilayah Kemenkumham DIY itu adalah anggota DPRD Kota Yogya yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Demokrat Kota Yogyakarta Rini Hapsari.
"Kami telah serahkan AD/ART Partai Demokrat dari kepengurusan yang sah yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Kemenkumham dengan Ketua Umum Mas AHY," ujar Rini di sela penyerahan AD/ART itu.
Penyerahan AD/ART itu juga dihadiri Ketua DPD Demokrat DIY Heri Sebayang, Sekretaris Demokrat DIY Freeda Mustikasari dan Bendahara Demokrat DIY Erlia Risti.
Rini yang kini tercatat sebagai anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta itu berharap dari aksi penyerahan AD/ART itu, negara dalam hal ini pemerintah bisa melihat dengan lebih jelas, bahwa segala ketentuan tentang dinamika partai khususnya Partai Demokrat semuanya telah diatur jelas dalam AD/ART.
Termasuk KLB Deli Serdang yang belakangan diketahui melanggar berbagai ketentuan AD/ART.
"Sehingga pemerintah dalam mengambil keputusan (khususnya atas polemik akibat KLB Deli Serdang) benar benar sesuai ketentuan berlaku yang diatur AD/ART Partai Demokrat yang sah dan dijamin konstitusi itu. Mari kita semakin belajar berdemokrasi yang baik," ujar Rini.
Rini menuturkan kali ini demokrasi di Indonesia kembali diuji. Karena munculnya KLB yang seharusnya tak terjadi karena Partai Demokrat dalam kondisi baik-baik saja.
"Tentu kita semua ingin masyarakat juga bisa belajar bersama bagaimana demokrasi berjalan semestinya, karena masyarakat pun cerdas dan bisa melihat dengan jelas," ujar Rini.
Rini pun mengaku, selaku kader Partai Demokrat yang kebetulan diberi amanah duduk sebagai wakil rakyat, ia sebenarnya merasa cukup sedih dan prihatin atas polemik yang menimpa partai yang telah membesarkannya itu.
Sebab dengan polemik ini, ia pun harus bergulat membagi waktu untuk berupaya terus terlibat menjaga kedaulatan partainya dan di satu sisi tetap maksimal dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat, yang menyerap aspirasi tanpa henti ke masyarakat.
"Kalau ditanya sedih atau tidak, tentu saya sedih namun sebagai seorang kader saya harus kuat, tegar, dan terus mengikuti dan mengawal arahan dari DPP hingga DPD demi menjaga partai ini," ujar Rini.
Selain itu, Rini mengatakan pihaknya juga terus menjaga soliditas di akar rumput baik kader hingga simpatisan agar tetap bersatu menjaga bersama kedaulatan serta kewibawaan Partai Demokrat. (Cak/Rls)
Post a Comment