Dari Jogokariyan, Pemkot Yogya Konfirmasi 67 Positif Covid-19
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah Kota Yogyakarta atau Pemkot Yogya mengonfirmasi penambahan 17 kasus positif corona di Kampung Jogokariyan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Total, saat ini ada 67 kasus corona di kampung tersebut.
"Jogokariyan sampai kemarin kasusnya jadi 67," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ditemui di Hotel Abadi Malioboro, Rabu (24/3).
Heroe menjelaskan kasus di Jogokariyan ini tersebar di 16 RT dan 4 RW. Sejumlah kasus menurutnya juga banyak terjadi di satu rumah.
"Di tingkat RT RW galakkan, ketatkan interaksinya. Di sana masyarakat banyak yang sudah tidak keluar rumah lalu isolasi, ditambah Puskesmas sudah mengeluarkan surat kepada kontak erat untuk isolasi mandiri," ujarnya.
Perihal dari mana kasus corona tersebut, Heroe mengatakan sumbernya beragam. Ada yang pulang dari luar kota ada pula bersumber dari seorang cucu dari yang dititipkan ke neneknya setelah orang tuanya positif corona.
Dia menjelaskan puluhan warga tersebut saat ini menjalankan isolasi mandiri. Sementara 3 orang lainnya tengah dirawat di rumah sakit.
"Yang masih di rumah sakit masih 3 orang," ujarnya.
Meski kasus mencapai 67 kasus, Heroe menyatakan tidak akan dilockdown. Alasannya karena kasus tersebar di 16 RT. Menurutnya hal yang efektif saat ini adalah dengan terus melakukan pengetatan.
"Tidak ada (lockdown) karena dari sisi persyaratan tidak memungkinan maka tidak lockdown tapi kami sudah lakukan pengetatan. Tracing masih dilakukan, peribadahan masjid sudah terbatas, hanya salat wajib itupun yang datang juga tetap terbatas," ujarnya.
Dia juga mengatakan sejauh ini belum ada RT di Yogyakarta yang masuk dalam zona merah.
"Kalau dilihat dari zonasi per RT sampai saat ini di Kota Jogja menurut laporan BPBD belum ada zona merah atau orange termasuk di Jogokariyan Lalu zona kuning turun, zona hijau 94,19 persen kuning 5,81 persen," katanya.
Diberitakan sebelumnya, kasus corona di kampung Jogokariyan diketahui setelah Masjid Jogokariyan menggelar rapid test massal bagi jamaah dan warga.
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Ustaz Muhammad Jazir menjelaskan bahwa pada Senin (15/3), Masjid Jogokariyan menggelar rapid test antigen bagi warga setelah ada satu jemaah masjid yang bergejala.
"Jadi beberapa hari yang lalu, itu ada remaja masjid kita ada yang mengeluh kurang sehat. Terus kemudian cek antigen ternyata positif maka masjid insiatif mengetes teman-teman mereka yang sering ketemu," kata Jazir saat dihubungi, Kamis (18/3).
"Kemudian kita publikasikan ke warga kampung, tidak hanya jamaah masjid untuk kita lakukan antigen difasilitasi oleh masjid gratis," ujarnya.
Total sebanyak 100 orang baik itu warga kampung maupun jemaah masjid dites antigen. Hasilnya, 35 orang di antaranya positif. Dari jumlah tersebut hanya 7 orang yang jemaah masjid, sementara sisanya adalah warga kampung.
"Lebih kurang 100 orang dites, yang positif 35. Jadi ini yang kita lakukan bukan kemudian klaster masjid. Karena kita melakukan pelayanan bagi seluruh masyarakat oleh masjid," ujarnya.
Jazir menjelaskan ketika dilakukan tracing, ke-35 orang ini memiliki sumber penularan yang berbeda-beda. Sementara diketahui satu dari 35 orang tersebut meninggal dunia. Dia merupakan lansia yang juga memiliki penyakit penyerta. (Cak/Rls)
Post a Comment