Wakil Ketua DPRD DIY: Segera Rekrut Tenaga Kesehatan Meski Sulit
WARTAJOGJA.ID :Wakil Ketua DPRD DIay DIY Huda Tri Yudiana menyatakan saat ini sangat perlu untuk segera melakukan rekrutmen ulang tenaga kesehatan, guna menambah kapasitas pelayanan Covid di berbagai Rumah Sakit di DIY.
"Kapasitas rumah sakit dan tenaga kesehatan dalam kondisi kritis saat ini, antrian pasien Covid 19 membludak dan banyak yang tidak tertampung di rumah sakit ataupun layanan kesehatan," kata Huda yang juga anggota F-PKS itu Jumat (15/1).
Sementara itu, lanjut Huda, kondisi tenaga kesehatan yang bertugas saat ini sangat memprihatinkan, kecapekan dan dalam tekanan luar biasa.
"Pasien yang membludak akibat penambahan kasus harian yang sangat tinggi membuat rekan rekan tenaga kesehatan terforsir. Ruang rumah sakit masih banyak, tapi tenaga kesehatan tidak cukup. Dalam kondisi tertekan saya khawatir banyak nakes yang beresiko tertular dan terpaksa non aktif beberapa saat," urainya.
Rekrutmen nakes sangat urgen dan sesegera mungkin harus dilakukan oleh dinas kesehatan.
"Tolong diberikan insentif dan jaminan keamanan yang selayak layaknya. Pekerjaan ini beresiko tapi harus dilakukan," sambung dia.
Huda paham rekrutmen nakes tidak mudah, karena yang lalu merekrut 200 tapi yang mendaftar hanya 80 an dan yang akhirnya terekrut hanya 26 orang. Sebagian besar karena tidak diizinkan keluarga.
"Meskipun demikian tetap harus direkrut demi keselamatan warga DIY yang terkena covid 19. Apalagi menteri kesehatan sudah menurunkan standar, boleh rekrut yang belum bersertifikat karena darurat," kata dia.
"Tolong jangan takut anggaran, jika kurang silakan gunakan tambahan Biaya Tidak Terduga. Jika masih juga kurang silakan lakukan relokasi anggaran lagi, intinya warga DIY semaksimal mungkin harus tertangani jika memerlukan perawatan kesehatan," katanya.
Huda mengatakan sekarang ini jika terkena Covid19 dan bergejala sangat beruntung jika mendapatkan bisa perawatan.
"Tolong rumah sakit negeri maupun swasta yang merawat covid diberikan perhatian ekstra, dicukupi keperluan dan dibantu kesulitan mereka," katanya.
Termasuk shelter shelter perawatan yang diinisiasi oleh warga maupun pemerintah desa.
"Kita harus mengakui ini kondisi darurat di rumah sakit dan layanan kesehatan. Ini adalah akibat peristiwa keramaian akhir dan awal tahun ini, PTKM sedang diterapkan semoga bisa menurunkan kasus, tetapi yang sakit harus bisa dirawat," katanya.
Huda berharap insentif tenaga kesehatan dan keamanan mereka dijadikan prioritas, jangan sampai kurang apalagi terlambat. (Cak/Rls)
Post a Comment