Persiapan Gunungkidul Hadapi Libur Akhir Tahun
WARTAJOGJA.ID: Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul memasang 200 tempat cuci tangan di 50 destinasi wisata.
Semua itu untuk mengajak wisatawan menerapkan protokol kesehatan saat menghabiskan libur natal dan tahun baru (nataru) di tempat wisata Gunungkidul.
"Kita sudah membangun 200 tempat cuci tangan yang terpasang di sekitar 50 destinasi wisata yang ada di Gunungkidul," kata Kasie Promosi dan Informasi Dispar Kabupaten Gunungkidul, Purnomo Sumardamto (6/12)
Pemasangan tempat cuci tangan itu telah selesai sejak bulan November. Dia menyebut, pembangunan tempat cuci tangan ini untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di kawsan wisata.
"Semua itu untuk mencegah penyebaran COVID-19, kita juga membagikan pengukur suhu, tenda, desinfektan, sabun cuci tangan, hingga hand sanitizer kepada pengelola atau pokdarwis (kelompok sadar wisata)," ujarnya.
Oleh karena itu, setiap tempat wisata terpasang 4 sampai 5 unit tempat cuci tangan. Mengingat masih banyak pengunjung yang mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker, dan tidak menjaga jarak selama di destinasi.
Berkaca dari hal tersebut, dia berharap para pengelola destinasi untuk terus mengingatkan kepada pengunjung agar taat protokol kesehatan.
"Kami akan terus monitoring destinasi wisata secara acak. (Dari monitoring) untuk pengelola masih berkomitmen menerapkan protokol kesehatan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, jelang libur natal dan tahun baru (nataru) di tengah status tanggap darurat, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) tidak melarang wisatawan untuk melancong ke Kota Gudeg. Selama hotel dan tempat wisata konsisten menerapkan protokol kesehatan.
"Silakan aja tidak ada masalah. Yang penting hotel-hotel dan tempat pariwisata konsisten aja," kata Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X saat ditemui wartawan di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Selasa (1/12/2020).
Pasalnya, Ngarsa Dalem menilai Corona akan tetap ada meski telah ditemukan vaksin. Karena itu Ngarsa Dalem meminta wisatawan untuk beradaptasi dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Biarpun kita divaksin itu kan hanya berlaku 2 tahun dan setelah 2 tahun kita divaksin lagi, berarti Corona tetap ada," ujarnya.
"Jadi ya kita perlakukan Corona seperti DB saja, kita adaptasi saja, jaga kesehatan. Positif yaudah di rumah sakit, kita adaptasi saja menyesuaikan," imbuhnya.
Post a Comment