Pameran Arsip Warga Dipowinatan Ephemera: Usaha IVAA dan Kampung Dipowinatan Untuk Bercerita
Indonesian Visual Art Archive (IVAA) dan warga Kampung Dipowinatan dalam konferensi pers di Ruang Publik Kampung Dipowinatan Kecamatan Mergangsan Yogyakarta Senin (14/12) |
WARTAJOGJA.ID : Senin siang (14/12), Indonesian Visual Art Archive (IVAA) dan warga Kampung Dipowinatan mengadakan konferensi pers di Ruang Publik Kampung Dipowinatan Kecamatan Mergangsan Yogyakarta. Konferensi kali ini IVAA beserta perwakilan warga membahas mengenai pameran arsip warga Dipowinatan yang bertajuk Ephemera.
Dalam konferensi pers yang dihadiri masyarakat dan wartawan, Lisistrata Lusandiana selaku direktur IVAA menyatakan alasan mengajak warga Kampung Dipowinatan untuk terlibat. Menurutnya, selain IVAA sudah 9 tahun berkantor di Kampung Dipowinatan, pameran ini juga menjadi evaluasi terhadap kerja-kerja pengarsipan selama ini.
“Dalam kesempatan kali ini kami (IVAA) mencoba untuk menguji kembali kerja-kerja pengarsipan yang telah dilakukan selama ini. Dan kembali mengukur sejauh mana kerja-kerja kami berdampak oleh masyarakat, khususnya masyarakat Dipowinatan” ungkap perempuan yang akrab dipanggil Lisis.
Senada dengan Lisis, ketua RW 3 Agus Sutopo menyambut positif tawaran IVAA untuk berkolaborasi dengan mengadakan pameran arsip.
Menurutnya, ajakan tersebut merupakan kegiatan yang positif untuk mengembangkan kreativitas warga Dipowinatan. Selain itu, ajakan tersebut juga patut diapresiasi karena di tengah kesibukan kantor, IVAA dinilai mau terjun lebih jauh untuk mengenal lingkungan di mana ia tinggal.
“Saya mendukung penuh kegiatan yang sudah berlangsung kurang lebih 2 bulan belakangan ini. Di sela kesibukan kantor, IVAA ternyata juga bisa bersosialisasi dengan masyarakat dan juga mempunyai inisiatif untuk mengenal Kampung Dipowinatan lebih dalam. Semoga dengan kerja sama yang telah berlangsung ini dapat menambah semangat warga untuk terus beraktivitas” kata Pria yang juga menjabat sebagai ketua Kampung Dipowinatan.
Di sisi lain, Pang Warman selaku kurator pameran menambahkan, ephemera merupakan istilah yang digunakan di dunia kearsipan. Kata tersebut merujuk kepada kategori arsip yang dianggap sekunder dan tidak mempunyai nilai terlalu penting dibandingkan dengan arsip-arsip yang lain.
“Pameran kali ini kita sepakat untuk mengangkat tema Ephemera. Istilah tersebut sering digunakan dalam dunia arsip untuk melabeli arsip-arsip yang dianggap tidak tahan lama dan tidak memiliki nilai yang sentimental,” ucap pria yang pernah menjadi desainer majalah Dewi.
Lebih lanjut, Pang menambahkan pengambilan tema Ephemera merupakan sebuah langkah yang tepat di mana menurutnya kerja-kerja pengarsipan konvensional selama ini kerap luput dalam melihat kerja-kerja pengarsipan warga selama ini.
“Pemilihan Ephemera menurut saya karena kita sering tidak cekatan dalam melihat kerja pengarsipan yang dilakukan warga. Walaupun terkesan tidak formal. Namun, ia menyimpan memori yang bernilai bagi masyarakat” kata Pang.
Selain menampilkan arsip fisik warga Kampung Dipowinatan, Ephemera juga menampilkan beberapa mata acara yang berbasis arsip nonfisik. Misalnya, pentas teater Saling Berbagi Ilmu Kiyak-Kiyuk. Dalam pentas tersebut, IVAA mengajak ibu-ibu PKK untuk mengakses arsip mereka yang berbasis dari pengalaman ketubuhan mengenai pengalaman dan strategi dalam mengelola keuangan keluarga mereka. Fransiska S selaku ibu yang terlibat dalam pentas menganggap pentas tersebut memberinya kesempatan untuk bercerita dan belajar dari pengalaman ibu-ibu lain dalam mengelola keuangan keluarga.
“Saya senang diberi kesempatan oleh IVAA untuk cerita tentang uneg-uneg yang dialami saya selaku ibu rumah tangga. Tapi ya nggak cuma ngeluh. dengan bertemu nya saya sama ibu-ibu lain saya juga bisa belajar dari ibu lain buat kayak-kiyuk uang” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Sis.
Selain mengangkat isu tentang finansial keluarga, Pameran Ephemera juga memiliki mata acara yang beragam seperti Musik Puisi Karawitan Dinazti dan Circa: Membuka Lapisan-Lapisan Ingatan Dipowinatan. Pameran arsip warga Dipowinatan Ephemera merupakan puncak acara dari perayaan ulang tahun IVAA ke 25 tahun. Pameran ini akan diselenggarakan pada 16-22 Desember 2020 di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta. (Cak/Rls)
Post a Comment