Menuju Green Campus, Bimawa UAD Dorong Mahasiswa PTMA Kelola Sampah Jadi Barang Bernilai Ekonomis Tinggi
GREEN CAMPUS: Kelompok 5 Program LKMM-TMNas dari Bimawa UAD adakan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah secara daring |
WARTAJOGJA.ID: Pemilahan dan pengolahan sampah secara baik dan benar ternyata mampu mengubah sampah dari yang awalnya dianggap sebagai barang yang menjijikan, kotor, dan tidak bernilai, menjadi barang yang bermanfaat, dan bahkan bernilai ekonomis tinggi.
Itu disampaikan Founder Gerakan Shodaqoh Sampah Isworo, S.Ag. saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah, yang diadakan oleh Kelompok 5 Program Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Menengah Nasional (LKMM-TMNas) dari Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Isworo menjelaskan tentang gerakan shodaqoh sampah, yang meliputi dasar perintahnya, sekaligus manfaatnya.
Menyampaikan materi tentang Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair, Mahasiswa UAD Melania Iko Permatasari menjelaskan tentang cara pembuatan pupuk dengan memanfaatkan bahan utama sampah yaitu nasi basi. Agar lebih jelas, Melania juga mempraktikan cara pembuatannya melalui video yang sudah disiapkan.
Selanjutnya, membawakan materi tentang Pengolahan Sampah Menjadi Produk Bernilai Ekonomis, Mahasiswa UAD Nur Laily Regitasari menjelaskan tentang tujuan dari pengelolaan sampah, petunjuk mengelola sampah, dan mengubah sampah yang awalnya hanya dianggap sebelah mata oleh banyak orang menjadi barang yang bernilai ekonomis. Nur Laily juga menampilkan video tentang cara pengolahan sampah, agar peserta dapat lebih mudah saat mengaplikasinya.
Sesi tanya jawab berlangsung sangat interaktif, dan peserta cukup puas dengan jawaban yang diberikan oleh masing-masing pemateri.
Peserta dari SMAN 1 Batusangkar Reihanil Jannah menanyakan bagaimana cara mengajak masyarakat untuk peduli pada kebersihan dan untuk peduli pada pengelolaan sampah ini.
Kemudian, dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Debi Nur Jayanti bertanya bagaimana cara mengajak masyarakat untuk turut serta peduli terhadap pengelolaan sampah. Bagaimana perjuangan awal saat menjalankan sodaqoh sampah yang tentunya tidaklah mudah. Dan, bagaimana bisa tetap konsisten dalam menjalani gerakan sodaqoh sampah sampai dengan saat ini.
Selanjutnya, Relawan World Cleanup Day (WCD) asal Klaten Wildan Abdurrohman bertanya tentang bagaimana cara yang efektif dalam memotivasi diri sendiri agar bisa lebih konsisten dalam mengurangi penggunaan sampah.
"Melalui kegiatan Pelatihan Pengelolaan Sampah ini harapannya bisa meningkatkan rasa kepedulian masyarakat terhadap sampah dan menampah pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan baik dan tepat," ujar Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Bimawa UAD Caraka Putra Bhakti SPd MPd, (17/12).
Caraka Putra Bhakti sangat mengapresiasi kegiatan yang merupakan tindak lanjut dari Program Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Menengah (LKMM-TM) yang digulirkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (DPK) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam rangka mengembangkan organisasi dan wawasan mahasiswa dalam melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ini.
Sebab, menurut Caraka Putra Bhakti permasalahan sampah saat ini menjadi permasalahan yang krusial akibat kurangnya kesadaran masyarakat. Kegiatan ini juga dirancang dalam rangka mendukung visi UAD mencapai green kampus.
"Tidak hanya kampusnya, tetapi juga mampu menjadi inspirator bagaimana membudayakan hidup bersih, termasuk juga pengolahan sampah. Kegiatan ini diharapkan memotivasi dalam meningkatkan budaya hidup bersih dan sehat," ungkap Caraka Putra Bhakti.
Ketua Panitia Mahasiswa UAD Ali Fauzan menyampaikan bahwa acara ini merupakan hasil kolaborasi antara organisasi kemahasiswaan (ormawa) dari delapan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) yakni UAD, Universitas Muhammadiyah Luwuk, ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Madiun, Universitas Muhammadiyah Palu, dan Universitas Muhammadiyah Parepare. Kegiatan ini merupakan hasil rencana tindak lanjut dari Program LKMM-TM dari DPK Ditjen Dikti Kemendikbud.
"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap sampah," imbuh Ali Fauzan.
Pemaparan materi mengenai sampah dan cara pengolahannya ini diikuti oleh 246 peserta di ruang zoom dan kanal YouTube Bimawa UAD di http://www.youtube.com/watch?v=fES3F_GDEm0.
Peserta tidak hanya dari PTMA Mitra tetapi juga pelajar dari SMA/SMK/MA sederajat dan PT lainnya, yakni SMK N 1 Tuban, STAI An Najah Indonesia Mandiri, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Jenderal Soedirman, SMA N 1 Batusangkar, SMAN 1 Sungayang, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan UNY, juga dari Relawan WCD.
Pelatihan yang berlangsung interaktif ini diawali dengan Pemaparan oleh tiga Narasumber dan dilanjutkan diskusi tanya jawab. Dengan moderator Mahasiswa UAD Fernanda Amalia Putri, MC Dedek Ajeng Okta Triana, dan lantunan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Dina Nurleva.
Kepala Bidang Pembinaan Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Mahasiswa Bimawa UAD Danang Sukantar SPd MPd menegaskan, melalui Program LKMM-TM dari DPK Ditjen Dikti Kemendikbud ini seorang mahasiswa dan lulusan dituntut untuk memiliki kompetensi hardskill dan softskill.
"Kompetensi hardskill ditempa melalui kegiatan kurikuler. Sedangkan kompetensi softskill diasah melalui kegiatan ekstra kurikuler," terang Danang Sukantar.
Menurut Danang Sukantar, salah satu bentuk kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan berorganisasi baik di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), maupun Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS) yang menuntut pengetahuan dan keterampilan manajerial.
LKMM-TM kali ini untuk membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan mengkoordinasi dan membina tim kerja dalam suatu kelembagaan. Diperuntukkan bagi para mahasiswa minimal semester 3 yang perlu dibekali dengan berbagai kesiapan dalam menghadapi semester berikutnya yang lebih berat dengan tugas-tugas intra, ko, dan ekstra kurikuler.
Untuk sukses, harus didukung dengan kedisiplinan, manajemen diri dan kelompok, pengambilan keputusan, dan kemampuan mengungkapkan gagasan. Agar dapat lebih berprestasi di banyak bidang, dan dapat menyelesaikan studi secara tepat waktu.
"Dengan bekal yang diberikan di dalam LKMM-TM diharapkan mahasiswa sebagai insan dewasa tidak hanya menjadi pemimpin yang baik, tetapi juga yang mempunyai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pembangunan dan masyarakat di masa mendatang," harap Danang Sukantar. (Subiyantoro)
Post a Comment